Perdagangan karbon mendukung pembiayaan iklim: Elka Pangestu

Special envoy presiden untuk Aliansi Keuangan Terpadu Global (GBFA), Mari Elka Pangestu, telah menekankan pentingnya perdagangan karbon untuk mendukung pembiayaan iklim. Menciptakan pasar perdagangan karbon diharapkan dapat menarik investasi sektor swasta dan dengan demikian, berkontribusi pada memajukan transisi energi, ungkapnya. “Inti dari pembiayaan iklim sebagian besar membutuhkan sektor swasta karena 75 persen pembiayaan berasal dari sektor swasta,” kata dia setelah diskusi keliling tentang pembiayaan hijau di Forum Keberlanjutan Internasional Indonesia (ISF) 2024 di sini pada Jumat.

Diskusi tersebut menyoroti upaya yang dilakukan oleh sektor keuangan untuk mewujudkan pembiayaan hijau, seperti aturan terkait Tata Kelola Indonesia untuk Keuangan Berkelanjutan yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut Pangestu, tata kelola tersebut dapat memberikan klasifikasi sektor-sektor yang mendorong dekarbonisasi. Di masa depan, katanya, kesepakatan tentang klasifikasi tata kelola proyek akan diperlukan untuk memungkinkan penyedia pembiayaan menentukan sektor-sektor yang mendorong ekonomi hijau. Berdasarkan data OJK, volume perdagangan pertukaran karbon mencapai 572.064 ton karbon dioksida setara (tCO2e) hingga 30 April 2024. Nilai perdagangan terakumulasi mencapai Rp35,31 miliar, dengan pasar reguler menyumbang 27,9 persen dari nilai transaksi, pasar negosiasi 19,76 persen, dan pasar lelang 52,34 persen. Pada 28 Maret 2024, jumlah pengguna jasa berlisensi, volume perdagangan, dan nilai perdagangan terakumulasi menunjukkan peningkatan, meskipun tidak signifikan. Pemerintah Indonesia telah menekankan komitmennya untuk mengurangi emisi sebesar 912 juta ton CO2 pada tahun 2030 dalam dokumen Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional Ditingkatkan (ENDC). Berita terkait: Standarisasi CCS mendukung implementasi nilai ekonomi karbon: BSN Berita terkait: Menteri menyoroti integritas dalam perdagangan karbon Berita terkait: Wakil Presiden Indonesia membahas perdagangan karbon dengan Ketua Menteri Sarawak

MEMBACA  Konservasi hutan di Sorong Selatan: Warisan global

Copyright © ANTARA 2024