Percepat pencegahan dan respons demam berdarah: MPR kepada daerah-daerah

Kecepatan penanganan demam berdarah merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan tingkat pemulihan dan menekan tingkat kematian. Penanganan yang teliti diperlukan untuk menghadapi lonjakan kasus demam berdarah di beberapa wilayah. Pemerintah daerah harus mempercepat pencegahan dan penanganan demam berdarah di wilayah masing-masing untuk menekan angka kematian, ujar Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat pada hari Senin.

“Kecepatan penanganan demam berdarah merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan tingkat pemulihan dan menekan tingkat kematian. Penanganan yang teliti diperlukan untuk menghadapi lonjakan kasus demam berdarah di beberapa wilayah,” tambahnya dalam sebuah pernyataan yang diterima dari MPR di sini.

Dia menunjukkan bahwa hingga akhir Februari 2024, Kementerian Kesehatan telah mencatat 16 ribu kasus demam berdarah di seluruh Indonesia dan 124 kematian. Angka tersebut mencerminkan peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, di mana jumlah kasus demam berdarah mencapai 14.484 dan jumlah kematian mencapai 111.

Menurut data dari kementerian, ada beberapa penyebab di balik peningkatan kasus demam berdarah, termasuk perubahan cuaca dan fakta bahwa vektor demam berdarah belum terkendali.

Penyebab lainnya termasuk kurangnya kegiatan pemakaman, penanganan, dan penutupan (3M) tempat penyimpanan air di masyarakat.

Moerdijat mengatakan bahwa kewaspadaan, didukung oleh kebijakan yang tepat, diperlukan untuk mengatasi penyakit ini, yang telah terdeteksi di Indonesia sejak tahun 1968.

“Siklus peningkatan kasus demam berdarah yang terjadi sebenarnya dapat diantisipasi dengan baik,” katanya.

Dia kemudian meminta pemerintah pusat dan daerah untuk mengambil langkah-langkah antisipasi dengan secara konsisten mendorong masyarakat untuk melaksanakan langkah-langkah 3M dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka.

Penyebaran informasi massal mengenai gejala dan langkah-langkah antisipasi, jika anggota keluarga diduga terjangkit demam berdarah, juga dianggap penting agar pertolongan pertama dapat diberikan dengan segera dan tepat.

MEMBACA  Kepala OIKN dan Wakil Kepala Mengundurkan Diri atas Alasan Pribadi, Kata Jokowi

Moerdijat juga menyampaikan harapannya agar pemerintah melakukan studi menyeluruh untuk mengendalikan dan memeriksa penyebaran demam berdarah.