Kementerian Agama mengadakan Retreat Penyuluh Agama Pejuang Moderasi Beragama Tingkat Nasional di Camp Hulu Cai, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 2-4 Desember 2024. Acara tersebut dihadiri oleh 1.000 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk penyuluh agama, ormas kepemudaan Islam, tokoh masyarakat, akademisi, dan perwakilan pemerintah daerah.
Agenda Retreat meliputi apel 1.000 Penyuluh Agama dan Aktivis Ormas Kepemudaan Islam, Talkshow Refleksi Moderasi Beragama, Pagelaran Seni Budaya Lintas Agama, Susur Jejak Eksplorasi Kampung Moderasi Beragama, dan Gerakan Pelestarian Lingkungan dengan Aksi Zero Plastik dan Penanaman Pohon.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya berdakwah dengan bijaksana dan tidak menyalahkan orang lain. Ia juga mengatakan bahwa orang yang tidak menyalahkan orang lain sudah bisa dianggap arif. Tema Retreat ini merupakan upaya untuk merefleksikan, merumuskan, dan memperkuat praktik nilai-nilai moderasi beragama yang sudah diterapkan di lebih dari 1.000 Kampung Moderasi Beragama di Indonesia.
Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk penguatan kapasitas, tetapi juga untuk membangun kesadaran kolektif yang lebih kuat. Peserta diharapkan menjadi agen moderasi beragama yang mampu menyebarkan nilai-nilai moderasi tersebut ke daerah masing-masing.
Proses transmisi nilai-nilai moderasi beragama diharapkan dapat terus berlanjut untuk membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif. Penyuluh agama dianggap sebagai garda terdepan dalam menjaga harmoni sosial dan stabilisasi masyarakat. Mereka juga memiliki peran penting dalam menghadapi isu global seperti perubahan iklim dengan menjadi ujung tombak mitigasi dampak perubahan iklim.
Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat, menyoroti peran penyuluh agama dalam menciptakan lingkungan yang hijau, sehat, dan harmonis. Mereka tidak hanya berbicara tentang agama, tetapi juga bertindak nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.