Banyuwangi, Jawa Timur (ANTARA) – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa penyelesaian program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diprioritaskan atas perintah Presiden Prabowo Subianto.
“Tahap pertama penyerahan sertifikat TORA sudah selesai. Saat itu, semua surveyor dari seluruh Jawa Timur dikerahkan ke Banyuwangi untuk membantu mencapai target,” ujar Menteri Antoni dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Selasa.
Dia menginformasikan bahwa dia berdialog dengan warga Sumberjambe, Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo di Banyuwangi, dan menegaskan bahwa ini bagian dari mandat langsung Presiden Prabowo untuk menyelesaikan program TORA yang tertunda.
Dia menyebutkan sekitar 27,69 hektar tanah di Desa Temurejo belum bersertifikat, dan berjanji fase kedua program TORA akan selesai tahun ini.
“Saya tidak bisa pastikan kapan tepatnya, tapi insya Allah akan selesai sebelum Desember. Saya jamin, kami akan menyelesaikannya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Temurejo, Fuat Musyadat, mengatakan 876 KK di desanya menerima sertifikat tanah pada fase pertama TORA, sedangkan 523 KK masih menunggu sertifikasi.
Dia menambahkan bahwa mayoritas warga desa adalah petani agroforestry yang menanam berbagai komoditas seperti jeruk, buah naga, pisang, kedelai, dan alpukat.
“Kebanyakan warga kami petani. Kami punya jeruk unggul, buah naga kulit jeruk, dan alpukat. Bahkan, beberapa warga bisa berangkat umrah tiap tahun dari hasil bertani,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan sertifikasi tanah akan memberikan kepastian dan keamanan hukum bagi warga atas lahan yang mereka garap.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian dari Presiden dan menteri. Warga kami sekarang punya harapan lebih kuat,” tambah Fiestiandani.
Berita terkait:
- Reforma agraria kunci kemajuan industri Indonesia: BP Taskin
- Reforma agraria akan lanjut di pemerintahan berikutnya: Menteri AHY
- Pendanaan Bank Dunia tunggu izin Kemenkeu: Menteri AHY
Penerjemah: Novi, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025