Jakarta (ANTARA) – Indonesia mendesak anggota tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk menjalankan tanggung jawab moral dan politik mereka guna menghentikan pelanggaran Israel yang terus terjadi di Gaza.
"Indonesia menyesalkan kegagalan DK PBB dalam mengadopsi rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza dan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam unggahan di platform X pada Kamis.
Indonesia juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk membantu mewujudkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Gaza serta seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Indonesia percaya bahwa aksi bersama dari masyarakat internasional sangat penting untuk menegakkan hukum kemanusiaan internasional dan melindungi warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak di Gaza.
Pada Rabu, Amerika Serikat memveto resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata permanen di Gaza.
Naskah yang didukung bersama oleh Aljazair, Denmark, Yunani, Guyana, Pakistan, Panama, Korea Selatan, Sierra Leone, Slovenia, dan Somalia — dikenal sebagai E-10 — mendapat 14 suara mendukung. AS adalah satu-satunya anggota yang menolak.
Sebagai salah satu dari lima anggota tetap DK PBB, AS memiliki hak veto — suara negatif yang secara otomatis menghentikan setiap resolusi untuk dilanjutkan.
Berita terkait:
Indonesia menyesalkan kegagalan DK PBB mengadopsi resolusi gencatan senjata di Gaza
Permintaan PBB kepada ICJ untuk keputusan tentang kewajiban Israel uji hukum dunia
Reporter: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025