Peningkatan Vaksinasi Rabies untuk Hewan Peliharaan di Bali, Indonesia

Pemerintah Bali sedang mempercepat vaksinasi anjing dan kucing untuk mencegah penularan virus rabies di provinsi tersebut. “Kita harus menjadikan Bali bebas rabies,” kata Sekretaris Daerah Bali, Dewa Made Indra, saat acara vaksinasi anjing dan kucing di Denpasar pada hari Minggu.

Untuk mencapai hal ini, acara vaksinasi gratis untuk hewan yang rentan terhadap rabies, seperti anjing dan kucing, sedang ditingkatkan intensitasnya. Inisiatif terbaru ini diselenggarakan oleh Asosiasi Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Bali.

Indra mencatat bahwa sekitar 30 persen populasi anjing di Bali belum divaksinasi, sementara provinsi tersebut bertujuan menjadi bebas rabies pada tahun 2030.

Menurut data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, program vaksinasi mencakup anjing liar. Sejauh ini, vaksinasi telah mencapai sekitar 426.000 anjing, atau 70,53 persen dari perkiraan populasi anjing sebanyak 605.000 ekor.

“Ini berarti masih ada 30 persen anjing yang harus kami capai, namun angka ini tidak tetap, karena anjing dan hewan lain terus berkembang biak,” tambahnya.

Dia mendorong masyarakat untuk tetap waspada terhadap rabies dan mencegah anjing dan kucing mereka berkeliaran bebas.

Indra menyarankan siapa pun yang tergigit anjing untuk segera mencari pengobatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Sementara itu, Ketua PDHI Bali, I Dewa Made Anom, menjelaskan bahwa asosiasi saat ini menyediakan 300 dosis vaksin rabies untuk anjing dan kucing.

Saat ini, PDHI Bali memiliki 3.500 dosis vaksin anti-rabies yang tersedia, yang dapat diakses oleh masyarakat melalui PDHI Bali.

Berita terkait: BNPB Indonesia menargetkan eliminasi rabies di NTT pada Desember

Berita terkait: BNPB siap membentuk tim tanggap darurat rabies

Translator: Dewa W, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Membangkitkan Tindakan Kebaikan, Mendonasikan untuk Tempat Perlindungan Hewan