Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Kominfo telah mengoptimalkan Program AI Talent Factory untuk mendukung kemajuan inisiatif unggulan pemerintah dan menangani tantangan utama layanan publik.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menyatakan di Malang pada Jumat bahwa program ini bertujuan mencetak bakat-bakat yang mampu menciptakan solusi AI.
“Mereka akan menggunakan AI untuk mengatasi tantangan dalam program pemerintah, seperti stunting, makanan bergizi gratis, pengembangan model bisnis koperasi, dan layanan kesehatan,” jelas Patria.
Dia mencatat bahwa program ini tidak bisa dijalankan oleh Kemenkominfo sendiri dan memerlukan kolaborasi, terutama dengan perguruan tinggi. Universitas Brawijaya (UB) menjadi partner universitas pertama dalam program AI Talent Factory.
“UB punya infrastruktur lengkap dan unggul dalam penelitian dan pengembangan. Universitas lain akan menyusul,” kata Patria.
Kemenkominfo juga berkomitmen untuk memfasilitasi kolaborasi dengan pemerintah daerah yang tertarik mengadopsi AI untuk layanan publik.
Pemanfaatan AI yang dioptimalkan, katanya, dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih berbasis data dan terukur.
“Ada banyak indikator, seperti tingkat adopsi, kemajuan pengembangan ekosistem, dan infrastruktur yang ada,” tambahnya.
Namun, dia memperingatkan bahwa AI bisa berdampak negatif jika disalahgunakan.
Oleh karena itu, kemenkominfo bertujuan membentuk kerangka kerja yang kuat untuk pemanfaatan AI guna memastikan keamanan bagi pengguna dan pengembang. “Rencananya akan melalui peraturan presiden,” konfirmnya.
Patria menekankan bahwa pengembangan bakat AI adalah bagian dari agenda pembangunan nasional Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan memperkuat infrastruktur digital.
Saat ini, Indonesia memiliki 9,3 juta talenta digital. Dia memproyeksikan negara akan membutuhkan 12 juta talenta pada 2030, dan program ini dirancang untuk mencetak tambahan 3 juta talenta.
Berita terkait: Indonesia dorong pelatihan bakat AI hadapi kesenjangan keterampilan digital
Berita terkait: Indonesia siapkan peta jalan AI untuk tingkatkan kedaulatan digital
*Penerjemah: Ananto Pradana, Mecca Yumna
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025*