Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berencana untuk meningkatkan infrastruktur pengamatan mereka pada tahun anggaran 2026. Ini termasuk penambahan radar cuaca, jaringan observasi udara, dan hingga 400 unit pendeteksi gempa.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta pada Rabu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan langkah ini bertujuan untuk memperkuat pemantauan bencana dan keselamatan transportasi.
“Targetnya adalah menambah radar cuaca dengan jangkauan hingga 400 kilometer di empat lokasi, radar berjangkauan 250 kilometer di satu lokasi, dan 13 radar maritim di wilayah pesisir,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa jaringan pengamatan udara atas akan bertambah dari 29 menjadi 33 unit. Satu unit akan ditambahkan untuk membuat peta kerentanan seismik di kota-kota besar guna mendukung perencanaan tata ruang dan standar bangunan tahan gempa.
BMKG juga berencana mengembangkan sistem peramalan resolusi tinggi di 16.740 lokasi untuk pemantauan iklim berbasis desa, yang mendukung upaya ketahanan pangan.
Di sektor kemaritan, BMKG sedang mengembangkan sistem skor keselamatan untuk 21 kapal guna meningkatkan layanan transportasi laut.
“Semua rencana ini membutuhkan dukungan anggaran yang memadai untuk bisa terwujud pada tahun 2026,” kata Karnawati.
Dia menekankan bahwa penguatan jaringan pengamatan cuaca, maritim, dan seismologi merupakan bagian dari upaya mengurangi risiko bencana hidrometeorologi dan geologi yang mengancam Indonesia setiap tahunnya.