Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengelolaan FABA di PLTU

loading…

Pengelolaan Fly Ash Bottom Ash (FABA) oleh berbagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia telah bawa manfaat yang besar untuk masyarakat. Foto/SindoNews

CILACAP – Pengelolaan Fly Ash Bottom Ash (FABA) oleh berbagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia telah membawa manfaat yang besar bagi masyarakat. Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor energi bisa ciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Upaya pembangkit listrik dan mitra industri energi dalam mengubah FABA menjadi bahan konstruksi yang berguna tidak hanya selesaikan masalah lingkungan, tetapi juga membuka sumber penghidupan baru untuk masyarakat,” ujar Direktur Center for Energy Policy (CEP) M. Kholid Syeirazi di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Kholid menjelaskan, FABA yang sebelumnya termasuk dalam kategori limbah B3 sekarang dimanfaatkan sebagai bahan baku konstruksi ramah lingkungan seperti paving block, batako, dan bahan pengisi lahan. Pemanfaatan ini melibatkan ribuan tenaga kerja di berbagai daerah, mulai dari pengumpulan, pengolahan, sampai produksi material bangunan.

Baca juga: Dukungan Regulasi Dibutuhkan untuk Dorong Pemanfaatan FABA

Sepanjang Januari hingga September 2025, volume produksi FABA tercatat sekitar 2,5 juta ton, dengan tingkat pemanfaatan mencapai 93% atau setara 2,3 juta ton.

Lebih dari 200 UMKM dan kelompok masyarakat sekarang terlibat dalam pemanfaatan FABA menjadi produk yang punya nilai ekonomi, menciptakan rantai nilai baru dan menggerakkan ekonomi lokal di sekitar wilayah pembangkit.

“Pemanfaatan FABA adalah bentuk nyata implementasi ekonomi kerakyatan di sektor energi. Dampaknya langsung dirasakan masyarakat, terutama di wilayah sekitar PLTU. Ini membuktikan bahwa pembangunan energi berkelanjutan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan sosial,” tutur Kholid.

MEMBACA  Satpol PP Madiun Mengungkap Praktik Prostitusi Melalui MiChat, Waria Diduga Terinfeksi HIV