Penguatan UMKM Indonesia sebagai Pilar Perekonomian Nasional

Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang pungung perekonomian nasional.

Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, menyatakan bahwa pemerintah berupaya menciptakan lapangan kerja yang lebih luas melalui pengembangan UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pengusaha UMKM adalah humanitarians yang mulia karena mereka memenuhi dua misi penting sekaligus — mengurangi kemiskinan dan menciptakan pekerjaan,” ujarnya dalam Festival Kemudahan dan Perlindungan UMKM di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), per 31 Desember 2024, jumlah UMKM mencapai 56,14 juta unit. Sebagian besar, yaitu 96,84 persen atau 54,42 juta unit, merupakan usaha mikro dengan penjualan tahunan hingga Rp2 miliar.

UMKM memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian nasional, menyumbang 60,51 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) negara dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

“Sembilan puluh sembilan persen pengusaha UMKM menyerap 97 persen angkatan kerja dan menyumbang lebih dari 60 persen PDB. UMKM telah terbukti menjadi pondasi yang kokoh untuk ekonomi Indonesia,” catat Moraza.

Untuk memperkuat peran ini, pemerintah meluncurkan Job Fairs UMKM di seluruh Indonesia. Program ini dirancang untuk mendukung ekosistem UMKM dengan memfasilitasi perizinan usaha, sertifikasi, dan langkah-langkah lainnya untuk membantu usaha kecil tumbuh.

Di Lombok, pameran melibatkan 1.000 pengusaha mikro, dengan fokus membantu usaha dalam hal legalisasi dan sertifikasi.

“Kami mendorong semua pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kolaborasi dan sinergi guna membangun ekonomi yang lebih inklusif,” tambah Moraza.

Pemerintah juga telah memperkenalkan paket kebijakan 8+4+5 — sebuah rencana stimulus ekonomi untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan fokus kuat pada UMKM.

MEMBACA  Peringatan Resmi: Erupsi Mendadak Kemungkinan Terjadi di Gunung Lewotobi

Dukungan tambahan diberikan melalui percepatan distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang ditargetkan untuk 2,3 juta UMKM.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menekankan bahwa pencairan KUR yang lebih cepat sangat penting untuk memaksimalkan penyerapan tenaga kerja. Dia memperkirakan bahwa pinjaman kepada 2,3 juta UMKM dapat menghasilkan sekitar 4 juta lapangan pekerjaan.

“Saya mendesak bank-bank yang terlibat dalam skema KUR UMKM untuk memastikan implementasi yang efektif dari paket kebijakan 8+4+5,” kata Iskandar.

Melalui langkah-langkah ini, pemerintah optimis bahwa UMKM akan terus memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.

Berita terkait: Pemerintah berkomitmen jaga pajak UMKM tetap rendah: Menteri
Berita terkait: Digitalisasi kunci untuk hilirisasi UMKM, kata kementerian

Penerjemah: Sugiharto Purnama, Katriana
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025