Jakarta (ANTARA) – Pemerintah menyediakan layanan deteksi dan pengobatan tuberkulosis (TB) gratis sebagai bagian dari upaya melindungi dan memperkuat sumber daya manusia nasional, menurut Kantor Komunikasi Presiden (KKP).
Juru bicara KKP, Hariqo Wibawa Saputra, mengatakan pada Kamis bahwa program ini diharapkan dapat memutus rantai penularan TB.
“Sekitar 125 ribu warga Indonesia meninggal setiap tahun karena TB. Artinya, kita kehilangan lebih dari 15 orang setiap jam,” ujarnya setelah kunjungan kerja ke Kota Tangerang untuk meninjau perkembangan kasus TB.
Dia menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan layanan lengkap, mulai dari skrining hingga pengobatan TB, semuanya gratis.
Saputra juga memuji tenaga kesehatan yang secara sukarela mendampingi pasien hingga sembuh. Peran mereka sangat penting dan patut mendapat apresiasi dari pemerintah daerah.
“Kota Tangerang bisa jadi contoh bagi 514 kabupaten/kota lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan keberhasilan kota itu menurunkan kasus TB berkat kolaborasi lintas sektor hingga tingkat desa.
Inovasi seperti renovasi rumah untuk pasien TB dan kampanye edukasi di sekolah membuat kota ini menjadi contoh nasional dalam penurunan TB.
Pada 2024, angka kejadian TB tercatat lima kasus per seribu penduduk, dengan tingkat kesembuhan 92 persen dan cakupan layanan 100 persen.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran tenaga kesehatan dalam deteksi dini infeksi, terutama pada pasien tanpa gejala.
Saat ini, Indonesia menempati urutan kedua kasus TB terbanyak di dunia dengan lebih dari satu juta kasus dan 125 ribu kematian per tahun.
Pasien TB tidak menular setelah sebulan menjalani pengobatan, sehingga stigma terhadap mereka harus dihilangkan agar penanganan penyakit ini efektif.
Berita terkait: BPOM pastikan keamanan dan manfaat uji vaksin TB
Berita terkait: Pemerintah RI jamin keamanan uji vaksin M72 TB di Indonesia
Berita terkait: Atasi TB penting untuk pengembangan SDM: KKP
Penerjemah: Andi, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025