Penghancuran Gereja GKSI di Padang, Menag: Jangan Terulang Kembali

Rabu, 30 Juli 2025 – 09:58 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan sedih atas insiden pembubaran ibadah Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang, Sumatera Barat. Dia menekankan bahwa peristiwa intoleransi seperti ini tidak boleh terulang di Indonesia.

Baca Juga:
9 Orang Diamankan Polisi Terkait Perusakan Rumah Ibadah GKSI di Padang

"Saya harap ini kejadian terakhir di Indonesia. Ini obsesi kami, kesalahaphaman harus dihentikan," kata Nasaruddin dalam pernyataan resmi ke VIVA di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Kejadian ini terjadi Sabtu, 27 Juli 2025 di rumah doa GKSI, Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah. Sekelompok warga datang bawa kayu, bubarkan jemaat, dan rusak fasilitas ibadah seperti kursi dan kaca. Aksi ini bikin panik, terutama pada anak-anak jemaat.

Baca Juga:
Mayat Pria Ditemukan dalam Plafon Pabrik Obat Pulogadung, Diduga Tewas Tersetrum Listrik

Menteri Agama Nasaruddin Umar

Merespons hal ini, Menag mengatakan pihaknya sudah koordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Sumbar dan akan kirim tim untuk selidiki serta cari solusi.

Baca Juga:
10 Wilayah RI Waspada Tsunami Imbas Gempa Rusia, Ini Daftarnya

"Kami sudah hubungi Kanwil-nya, akan kirim tim ke sana untuk cari solusi terbaik. Saya dengar situasi sudah terkendali, tapi ini citra buruk bagi bangsa. Saya harap tidak ada lagi kasus seperti ini," ujarnya.

Menurut Nasaruddin, penanganan dilakukan dengan dua cara: penyelesaian jangka pendek lewat investigasi kasus dan strategi jangka panjang lewat pendidikan karakter.

Sebagai pencegahan, Kemenag akan perkenalkan "kurikulum cinta" di dunia pendidikan. Tujuannya untuk bangun budaya saling hormat dan hilangakn intoleransi sejak dini.

"Kami sebagai Kemenag mencari pendekatan lain dengan kurikulum cinta. Ini akan jadi obsesi kami untuk hapus kecurigaan dan salah paham," jelasnya.

MEMBACA  Jangan Tunggu untuk Merencanakan Perjalanan Liburan Anda. Pesan Sekarang Bisa Menghemat Ribuan Rupiah

Sementara itu, polisi sudah bergerak cepat usut kasus ini. Sembilan orang sudah diamankan sebagai tersangka.

Halaman Selanjutnya
Sebagai langkah preventif, Kemenag akan perkenalkan "kurikulum cinta" untuk bentuk budaya saling menghargai dan hilangkan intoleransi sejak dini.