Penggunaan AI tidak boleh memutarbalikkan kebenaran, mengabaikan etika manusia: Megawati

Dalam perang hegemoni ini, banyak yang khawatir tentang penggunaan kecerdasan buatan untuk tujuan perang…Jakarta (ANTARA) – Pemerintah di seluruh dunia harus memastikan bahwa kecerdasan buatan (AI) tidak digunakan untuk memutar balik kebenaran dan mengabaikan etika manusia, demikian yang disoroti oleh presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, dunia saat ini menghadapi ketidakpastian akibat rivalitas geopolitik, perang perdagangan, krisis sumber daya alam, serta persaingan teknologi.

\”Dalam perang hegemoni ini, banyak yang khawatir tentang penggunaan kecerdasan buatan untuk tujuan perang yang mengancam peradaban,\” demikian yang disoroti saat berbicara di hadapan para rektor perguruan tinggi di St. Petersburg, Rusia, pada hari Rabu, sesuai dengan pernyataan yang dikeluarkan pada hari yang sama.

Beliau mencatat perkembangan luar biasa AI, yang telah mengarah pada peningkatan produktivitas, efisiensi, dan daya saing; mengurangi kesalahan manusia; serta memastikan akurasi tinggi dalam memecahkan masalah terkait kesehatan, pertanian, transportasi, manufaktur, dan pendidikan.

Mengingat perkembangan cepat AI, beberapa orang bahkan membayangkan bahwa kekuatan kreatif yang merupakan kewenangan Tuhan dapat dialihkan ke ranah manusia melalui kemajuan AI.

\”Anda dapat membayangkan jika manusia hidup dalam sistem yang penuh dengan \’robot manusia.\’ Robot manusia ini semuanya bersifat algoritmik dan membuat keputusan berdasarkan rasionalitas program kecerdasan buatan, disertai dengan pemrosesan Big Data,\” kata Megawati.

\”Sementara manusia lahir secara alami, lengkap dengan emosi dan perasaan, dalam berbagai film futuristik, revolusi AI menciptakan robotika bio-manusia. Anda dapat membayangkan jika manusia buatan lahir tanpa melalui proses reproduksi alami sebagai karya Tuhan,\” tambah beliau.

\”Ketakutan tentang masa depan AI yang menggantikan peran manusia secara luas diekspresikan. Terlebih, dengan keputusan otonomnya yang dapat mengabaikan etika dan nurani manusia, itu menciptakan ancaman bagi umat manusia,\” lanjutnya.

MEMBACA  Perintah Geofence Dinyatakan Tidak Konstitusional—tapi Itu Belum Berakhir

Beliau mengatakan bahwa dasar bagi kecemasan semacam itu telah terbukti dalam beberapa kasus, termasuk selama pemilu Indonesia, ketika AI disalahgunakan untuk membuat tiruan suara manusia yang hampir sempurna untuk menyebarkan berita palsu, hoaks, dan untuk taktik rekayasa sosial lainnya.

Putri pendiri Indonesia, Soekarno, kemudian mengaitkan pengalamannya menjadi subjek video yang dibuat AI, yang menunjukkan dirinya menyanyikan lagu.

Megawati mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyanyikan lagu yang ditunjukkan dalam video tersebut. Video palsu itu dihasilkan dari rekaman pertemuan beliau dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Beliau menyoroti bahwa video yang dibuat AI itu tampak nyata, seolah-olah asli.

\”Sangat menakjubkan bahwa suara saya dibuat sama. Meskipun itu (video dari) sebuah pertemuan. Betapa hebatnya video saya menyanyi itu menyebar ke mana-mana. Tetapi saya juga bertanya, bagaimana jika semua itu (kemampuan AI) kemudian digunakan untuk tujuan lain? Hanya diobati untuk kepentingan kekuasaan dan nafsu manusia, misalnya? Bagaimana jika kemampuan AI itu digunakan untuk menjajah lagi?\” tanyanya.

Beliau kemudian mengacu pada insiden baru-baru ini di Inggris, di mana berita palsu yang dibuat AI memicu ketidakstabilan sosial, radikalisme, dan ekstremisme.

\”Semua ini adalah tanda peringatan serius ketika teknologi mengabaikan kebenaran dan etika kemanusiaan,\” peringatnya.

Oleh karena itu, Megawati mengatakan bahwa beliau berharap para akademisi di seluruh dunia akan berupaya untuk mengarahkan dan mengontrol perkembangan AI untuk melindungi umat manusia.

\”Semoga, melalui forum yang sangat bergengsi ini, kolaborasi dalam penelitian dan pendidikan berdasarkan semangat kemanusiaan akan terdengar kuat. Kemajuan teknologi, termasuk AI, harus difokuskan dalam upaya untuk meningkatkan peradaban, membangun harmoni sosial, dan hubungan yang lebih beradab antara bangsa,\” tambah beliau.

MEMBACA  Arus mudik Lebaran mencapai puncak pada hari Minggu dan Senin, prediksi polisi

Berita terkait: Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat AI ASEAN: Pejabat

Berita terkait: AI memberikan keunggulan RI atas Thailand, Malaysia dalam peringkat pariwisata: Uno

Berita terkait: Indonesia mendesak kantor hak kekayaan intelektual ASEAN-Amerika Latin untuk berkolaborasi dalam AI

Penerjemah: Narda Margaretha Sinambela, Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024