Pengaruh Konflik Israel-Iran terhadap Harga Energi: Penjelasan Lengkap

Loading…

Serangan Israel ke Iran bisa buat gonjang-ganjing di pasar minyak global, ini penjelasannya. Foto/Dok

JAKARTA – Serangan Israel ke Iran bisa menyebabkan gejolak di pasar finansial dunia. Khususnya, harga minyak melonjak 7% di akhir pekan kemarin.

Hal ini bikin khawatir kita mungkin menghadapi periode kenaikan harga energi yang sangat tinggi lagi, yang bakal pengaruhi harga dari bensin, makanan, sampe liburan. Ini mirip kejadian pas Rusia serang Ukraina 3 tahun lalu, yang berdampak ke kehidupan orang di seluruh dunia.

– Seberapa besar kenaikan harga minyak?

Serangan ini langsung berefek di pasar. Minyak Brent, patokan internasional, naik lebih dari 10% sebelum turun lagi ke kisaran USD75 per barel.

Baca Juga: Perang Iran vs Israel Pecah, Harga Minyak Bisa Capai USD90 per Barel

Harga minyak selalu naik-turun karena peristiwa geopolitik dan kondisi ekonomi global. Jadi wajar aja harga minyak bereaksi terhadap serangan Israel ke Iran.

Tapi harga minyak Brent masih 10% lebih rendah dibanding setahun lalu. Jauh juga dari rekor tertinggi tahun 2022 setelah Rusia invasi Ukraina, saat harganya nyentuh hampir USD130 per barel.

– Apa harga bensin dan lainnya bakal naik?

Pas harga minyak naik, orang biasanya baru sadar saat harga BBM jadi lebih mahal. Selain itu, kenaikan harga energi juga pengaruhi hampir semua harga, dari pertanian sampai manufaktur.

Untuk makanan, energi yang lebih mahal bisa bikin harga di supermarket dan pasar naik dalam banyak cara. Biaya operasional mesin pertanian, transportasi hasil tani, sampai pengemasan makanan jadi lebih mahal.

Ini bisa terjadi kalau harga energi tetap tinggi dalam waktu lama. Tapi untuk bensin dan solar, efek kenaikan harga minyak mentah sebenarnya terbatas.

MEMBACA  Yamaha XMAX Terhubung Tampil Bergaya dengan Warna dan Grafis Baru, Berapa Harganya

“Perkiraan kasar, kenaikan USD10 harga minyak mentah nambah sekitar 7 sen di harga pom bensin,” kata David Oxley dari Capital Economics.