Pengamat Migran Mengapresiasi Wantimpres atas Repatriasi 3 Pekerja Migran

Sabtu, 31 Agustus 2024 – 15:07 WIB

Riyadh, VIVA – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Indonesia (Wantimpres), Sidarto Danusubroto dan Djan Faridz, mengunjungi Arab Saudi pada tanggal 26 Agustus.

Baca Juga :

Saudi Mengutuk Rencana Israel Membangun Sinagoge di Masjid Al-Aqsa

Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk mengumpulkan informasi mengenai masalah yang dihadapi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan untuk memulangkan tiga PMI beserta tiga anak mereka kembali ke Riyadh.

Kunjungan tersebut kemudian dipuji oleh Direktur Eksekutif Migrant Watch, Aznil Tan, atas perhatian pemerintah Indonesia terhadap PMI.

Baca Juga :

Seorang Pekerja Migran Indonesia Berisiko Dieksekusi di Arab Saudi

“Saya mengucapkan salam hormat dan apresiasi kepada anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto dan Djan Faridz, atas bantuan mereka dalam memulangkan Pekerja Migran Indonesia dari Arab Saudi,” kata Tan dalam pernyataan pada Jumat (30 Agustus).

Usman Hamid Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (Doc: Natania Longdong)

Photo :

VIVA.co.id/Natania Longdong

Baca Juga :

Jenderal TNI Agus Subiyanto Temui Panglima Militer Kerajaan Saudi Arabia, Bahas Apa?

“Sepanjang hidup saya, ini adalah kali pertama saya melihat perhatian seperti ini dari pejabat tinggi, seperti yang ada di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), yang bersedia secara pribadi membantu PMI kita,” tambahnya.

Tan mengungkapkan bahwa banyak pekerja migran menerima perhatian yang tidak memadai dari pemerintah, terutama di Arab Saudi. Ia menegaskan bahwa negara harus hadir saat PMI membutuhkan bantuan.

“Kondisi pekerja migran Indonesia di Arab Saudi sangat mengkhawatirkan, banyak yang ditinggalkan dan menghadapi masalah, bahkan ada yang dijatuhi hukuman mati,” katanya.

Namun, terlepas dari masalah yang mereka hadapi, negara harus hadir untuk memberikan perlindungan bagi warganya.

MEMBACA  Kesadaran tentang data pribadi meningkat setelah pengesahan UU PDP: pemerintah

Menurut Tan, pekerja migran adalah pahlawan ekonomi, menghasilkan devisa terbesar kedua setelah minyak dan gas, dan oleh karena itu mereka harus dilindungi.

“Apa yang dilakukan anggota Wantimpres Sidarto dan Djan Faridz adalah contoh yang patut diapresiasi, dan kita semua harus menghargainya. Ketika semua orang sibuk dengan urusan politik, masih ada pejabat tinggi yang peduli terhadap nasib PMI,” ujar Tan.

Sebagai informasi, pekerja migran yang dipulangkan berasal dari Indramayu, Sumbawa, dan Sukabumi, dan ketiga anak tersebut berusia 4 tahun, 10 bulan, dan 5 bulan, sehingga total jumlah warga negara Indonesia yang dipulangkan adalah enam.

“Ke depan, saya berharap lebih banyak pejabat di negara ini yang peduli terhadap nasib PMI. Masalah yang dihadapi oleh PMI berada pada titik kritis dan seharusnya menjadi perhatian kita semua. Kami mengucapkan terima kasih kepada Sidarto Danusubroto dan Djan Faridz atas pemulangan PMI beserta anak-anak mereka,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya

“Kondisi pekerja migran Indonesia di Arab Saudi sangat mengkhawatirkan, banyak yang ditinggalkan dan menghadapi masalah, bahkan ada yang dijatuhi hukuman mati,” katanya.