Jakarta (ANTARA) – Ancaman bom memaksa penerbangan Saudia 5276 yang membawa ratusan jemaah haji Indonesia untuk dialihkan ke Bandara Internasional Kualanamu di Medan, Sumatera Utara, pada Selasa.
Pilot penerbangan dari Jeddah ke Jakarta mengambil keputusan ini setelah menerima ancaman bom lewat email dari pengirim tidak dikenal pada Selasa pagi.
Setelah pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat Boeing 777, tidak ditemukan bom, menurut Asri Santosa, Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Kementerian Perhubungan Medan.
"Pemeriksaan selesai pukul 18.47 waktu setempat dan tidak ada indikasi bom atau bahan peledak lainnya. Semua penumpang dan kru dievakuasi ke hotel terdekat," ujarnya dalam pernyataan tertulis Selasa malam.
Selama proses screening, semua penumpang, kru, serta bagasi dan kompartemen kargo diperiksa oleh tim gabungan yang melibatkan polisi, tim penjinak bom, militer, keamanan penerbangan, dan unit darurat bandara.
Setelah dinyatakan aman, pesawat diizinkan melanjutkan penerbangan ke Jakarta dengan 442 penumpang dan kru pada Rabu pagi.
Berita terkait: Indonesia pastikan kesiapan transportasi untuk jemaah haji
Dia menyatakan operasional Bandara Kualanamu selama inspeksi berjalan normal, karena pesawat dipindahkan ke area terisolir yang tidak mengganggu aktivitas bandara.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Lukman Laisa memuji semua pihak yang terlibat atas penanganan ancaman bom yang efektif.
"Kami apresiasi operator penerbangan, keamanan Bandara Kualanamu, pemerintah daerah, dan semua pihak yang bertindak cepat sehingga situasi tetap aman dan kondusif di momen kritis ini," kata Laisa.
Berita terkait: Batik Air dapat ancaman bom
Penerjemah: M Harianto, Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025