Penembakan di Masjid Swedia, Satu Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 16 Agustust 2025 – 15:05 WIB

Swedia, VIVA – Seorang pria berusia 25 tahun tewas dan dua lainnya luka-luka dalam kejadian penembakan dekat sebuah masjid di kota Örebro, Swedia selatan, pada Jumat, menurut polisi.

Kejadian ini berlangsung tak lama setelah shalat Jumat di Masjid Örebro, daerah Boglundsängen, selesai. Beberapa tembakan terdengar saat jemaah sedang pulang.

Polisi mendapat laporan sekitar pukul 13.45 waktu setempat. Dua orang terluka, dan salah satunya dilaporkan meninggal pada pukul 17.30.

Pihak berwajib sedang menyelidiki apakah ini termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan, atau pelanggaran senjata yang diperparah.

Mereka menduga serangan ini terkait dengan jaringan kriminal dan diperlakukan sebagai insiden geng.

"Pelaku masih bebas. Kami sedang mengejarnya," ujar juru bicara polisi Anders Dahlman, menambahkan bahwa penyelidikan meliputi wawancara saksi dan pengumpulan intelijen.

Pengurus masjid menyatakan tempat mereka bukan sasaran serangan dan meminta anggota untuk tetap di rumah malam itu selama penyelidikan berlangsung.

Presiden Federasi Islam Swedia, Tahir Akan, mengatakan penembakan ini tidak bermotif rasisme dan bukan ditujukan ke masjid atau jemaahnya.

Menurutnya, pelaku punya konflik pribadi dengan kedua korban dan menembak mereka saat keluar masjid.

"Penyerang sengaja menembak dua orang yang berselisih dengannya. Ada dokter di antara jemaah, jadi pertolongan pertama langsung diberikan. Satu korban luka parah, satunya ringan," kata Akan sebelum polisi mengonfirmasi kematian salah satu korban.

Kawasan masjid masih ditutup, dengan petugas polisi, ambulans, dan tim penyelamatan di lokasi.

Masyarakat diminta menghindari area tersebut dan patuhi pembatasan jalan. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Dalam pernyataannya, pengurus masjid menegaskan tempat mereka bukan target serangan dan meminta anggota tetap di rumah malam ini selama penyelidikan berjalan.

MEMBACA  Aleksei Navalny, Kritikus Putin, Meninggal di Penjara, Kata Otoritas Rusia