Sabtu, 13 September 2025 – 17:44 WIB
Washington, VIVA – Gubernur Utah, Amerika Serikat, Spencer Cox pada hari Jumat mengakui bahwa dia tidak punya informasi yang menunjukan bahwa tersangka penembakan terhadap aktivis politik konservatif Charlie Kirk punya riwayat penyakit mental.
Baca Juga:
Sosok Tyler Robinson, Terduga Pelaku Penembakan Charlie Kirk
Kirk meninggal di rumah sakit setelah ditembak di bagian leher dalam suatu acara di Utah Valley University pada hari Rabu. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut pembunuhan Kirk sebagai momen kelam bagi bangsa dan berjanji akan menemukan pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
"Saya tidak punya informasi apapun tentang hal penyakit mental," kata Cox kepada para wartawan saat ditanya tentang masalah tersebut.
Baca Juga:
TNI AU Terima Tiga Pesawat Rafale Baru Awal 2026
FBI merilis foto terduga pelaku penembakan aktivis Charlie Kirk di Utah
Cox menjelaskan bahwa pelaku pembunuhnya bukan mahasiswa Utah Valley University, dan mencatat bahwa pria tersebut telah lama tinggal bersama orang tuanya di daerah Washington, Utah.
Baca Juga:
Pembunuh Bocah 5 Tahun yang Ditemukan Tewas dalam Karung Ditangkap
Sebelumnya pada hari yang sama, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa tersangka dalam kasus pembunuhan Kirk sudah ditahan oleh aparat penegak hukum. Presiden juga menyampaikan harapan bahwa pelaku pembunuhnya akan mendapat hukuman mati.
Sementara itu, New York Post melaporkan bahwa tersangka telah diidentifikasi bernama Tyler Robinson, seorang warga Utah berumur 22 tahun. (Ant)
Eks Ketua MA Sushila Karki Resmi Jabat PM Sementara Nepal
Sushila Karki, eks ketua mahkamah agung Nepal menggantikan PM Sharma Oli yang mundur usai unjuk rasa besar di negara tersebut.
VIVA.co.id
13 September 2025