Penduduk Menilai Saya 58,58 Persen

Minggu, 25 Agustus 2024 – 07:10 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto kembali menyinggung soal hinaan, ejekan bahkan fitnah yang dia terima selama kontestan Pilpres 2024. Hal itu diungkap Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam acara penutupan Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN) di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu, 24 Agustus 2024 malam.

Baca Juga :

Prabowo soal Izin Tambang untuk Ormas Islam: Kalau Memang Harus, Apa Salahnya?

Awalnya, Prabowo mengaku tak masalah dengan adanya tuduhan yang datang bertubi-tubi untuk dirinya. Prabowo mengaku siap menyerahkan jiwa dan nyawa untuk bangsa Indonesia.

Prabowo Subianto Hadiri Penutupan Kongres ke-VI PAN

Baca Juga :

Di Kongres PAN, Prabowo Singgung Pihak Haus Kekuasan yang Rugikan Bangsa

Lalu, Prabowo turut menyampaikan rasa terimakasihnya terhadap PAN yang sudah setia mendukung Prabowo sejak 15 tahun terakhir.

“Terima kasih PAN, terima kasih atas kesetianmu, terima kasih kau selalu berada di sebelah ku. Terima kasih walaupun kita mengalami kekalahan berkali-kali kau tetap di sebelahku,” kata Prabowo.

Baca Juga :

Di Depan Prabowo, Zulhas Punya Cita-cita Bawa PAN Masuk Tiga Besar di Pemilu 2029

Prabowo menekankan, apa yang diperjuangkannya selama ini hanya demi kepentingan rakyat Indonesia. Dia pun tak masalah meski ejekan, tuduhan hingga hinaan datang bertubi-tubi.

Sebab, kata Prabowo tujuannya satu, yakni ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia karena menurutnya rakyat butuh kedamaian, kerukunan, ketenangan dan pemimpin yang mampu bekerja sama.

“Seorang pejuang seorang pendekar harus berani tapi tidak boleh benci dan tidak boleh dendam. Jadi, saya nggak ada masalah diberi nilai 11, nggak apa-apa, sungguh. Karena rakyat saya beri nilai saya 58,58 persen,” tuturnya.

MEMBACA  Aston Villa Melaju ke Liga Champions, Pernah Menang berkat Gol Mantan Pelatih Timnas Indonesia

Halaman Selanjutnya

Sebab, kata Prabowo tujuannya satu, yakni ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia karena menurutnya rakyat butuh kedamaian, kerukunan, ketenangan dan pemimpin yang mampu bekerja sama.