Penduduk Indonesia Memiliki Lebih Sedikit Anak Akibat Masalah Pekerjaan dan Perumahan: UNFPA

Jakarta (ANTARA) – Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) menyatakan bahwa masyarakat Indonesia sebenarnya ingin punya keluarga besar, tapi memilih memiliki sedikit anak karena kondisi ekonomi dan sosial yang sulit di negara ini.

Lebih dari 77% pria dan wanita Indonesia ingin punya beberapa anak, kata Perwakilan UNFPA Indonesia Hassan Mohtashami pada Kamis.

Tapi, tantangan seperti keadaan keuangan, ketersediaan rumah, dan pekerjaan menghalangi mereka untuk punya keluarga lebih besar, tambahnya.

Menurut laporan UNFPA, keterbatasan keuangan jadi faktor terbesar (39%), diikuti sulitnya dapat rumah (22%), dan iklim pekerjaan tidak stabil atau pengangguran (20%).

Penurunan angka kelahiran juga disebabkan biaya hidup tinggi, ketidakpastian masa depan, dan ketidaksetaraan gender, kata Mohtashami.

Karena itu, pemerintah perlu atasi tantangan ini dengan memenuhi kebutuhan rakyat, seperti menyediakan perumahan layak, lapangan kerja, serta perawatan terkait kesuburan seperti cuti melahirkan dan lingkungan yang mendukung.

Krisis kesuburan sebenarnya muncul karena ketidakmampuan orang untuk punya dan/atau besarkan anak, bukan karena tidak ingin punya anak, tegasnya.

Data survei UNFPA/YouGov di 14 negara, termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa secara global, satu dari lima orang punya anak lebih sedikit dari yang diinginkan.

Perempuan harus diberi kebebasan oleh negara untuk tentukan berapa anak yang ingin mereka punya. Tapi, keputusan ini dipengaruhi konstruksi sosial dan ekonomi, jelasnya.

"Krisis kesuburan terjadi karena biaya tinggi membesarkan anak, pekerjaan tidak stabil, sulit dapat rumah, kekhawatiran akan situasi global, dan kurangnya pasangan yang sesuai," paparnya.

Karenanya, perlu pemberdayaan masyarakat melalui investasi di perumahan terjangkau, pekerjaan layak, cuti melahirkan, serta akses informasi dan perawatan kesuburan yang baik agar mereka bisa ambil keputusan reproduksi dengan bebas.

MEMBACA  Lebih banyak anggota parlemen Demokrat meminta Joe Biden untuk menarik diri dari perlombaan pemilihan

Penerjemah: Lintang Budiyanti Prameswari, Mecca Yumna Ning Pri
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025