Seorang pakar pendidikan dari Life Talks Asia, Albert Egmont, menilai ekstrakurikuler Pramuka memiliki nilai plus dan minus. Menurutnya, saat ini minat siswa terhadap Pramuka terus menurun, sehingga semangat Pramuka hanya dianggap sebagai pilihan dalam hal ekstrakulikuler wajib di tingkat SD dan Menengah.
Albert menyatakan bahwa keterampilan yang diajarkan dalam Pramuka tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman teknologi saat ini. Selain itu, banyak kejadian perpeloncoan dengan dalih senioritas dan metode pembinaan yang tidak sesuai dengan karakter Generasi Z.
Dia menekankan perlunya perubahan dalam pengajaran Pramuka, agar tidak hanya fokus pada kedisiplinan dan keterampilan diri, tetapi juga mengikuti perkembangan digital. Albert juga menyarankan agar Pramuka tetap menjadi hal yang wajib, namun dengan peningkatan mutu dan kualitas yang sesuai dengan tuntutan zaman.