PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) mencatat pendapatan premi hingga April 2024 mencapai Rp 453,7 miliar, atau melonjak tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2023. Pertumbuhan ini didukung oleh produk asuransi tradisional IFG Life.
Direktur Bisnis Individu IFG Life, Fabiola Noralita, menyatakan bahwa komposisi premi dari produk asuransi tradisional mencapai 95% dari total pendapatan premi. Sementara itu, komposisi pendapatan premi dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked hanya 5%.
Febiola optimis dengan prospek bisnis asuransi jiwa dan kesehatan pada 2024, terutama pada produk asuransi jiwa tradisional dan pengembangan bisnis korporasi sebagai elemen utama. IFG Life juga fokus pada kanal bisnis bancassurance, yang mengalami perkembangan signifikan sejak kerja sama dengan BTN.
Dari sisi infrastruktur IT dan digitalisasi, IFG Life berusaha untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Direktur Keuangan IFG Life, Ryan Diastana Firman, optimis dengan kinerja perusahaan di tahun ini, terutama setelah berhasil menyelesaikan amanat negara terkait restrukturisasi nasabah eks PT Asuransi Jiwasraya.
IFG Life telah berhasil menerima pengalihan polis dan aset hasil restrukturisasi nasabah eks Jiwasraya, dengan total liabilitas yang telah diterima mencapai Rp 37,89 triliun. Perusahaan juga telah membayar klaim kepada pemegang polis eks Jiwasraya sebesar Rp 13,95 triliun.
Pembayaran manfaat ini tetap menjaga Risk-Based Capital (RBC) di atas 120%, sesuai dengan ketentuan OJK. Hal ini menunjukkan komitmen IFG Life untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.