Pencampuran Beras Itu Hal Biasa, Bukan Tindakan Negatif

loading…

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan praktik pencampuran beras seharusnya tidak langsung dikaitkan dengan konotasi negatif kayak pengoplosan. Dia bilang pencampuran beras itu hal yang biasa. Foto: Dok SindoNews

JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi ngomong kalo praktik pencampuran beras gak boleh langsung dianggap negatif kayak oplosan. Menurut dia, nyampur beras itu sesuatu yang normal.

Penegasan Arief ini disampaikan pas talkshow Interupsi di iNews, Kamis (17/7/2025). Katanya, pencampuran beras kepala sama broken rice (beras pecah) itu wajar dalam proses distribusi dan jual-beli beras.

Baca juga: Beras Oplosan Marak Beredar, Asosiasi: Pedagang Pasar Kerap Disalahkan

“Beras oplos itu terdengar jelek. Padahal, sebenernya emang harus dicampur antara beras kepala sama broken rice. Itu hal yang biasa,” ujarnya.

Sampai sekarang, Bapanas terus kerja bareng Satgas Pangan buat pastiin kualitas dan harga beras di pasar stabil. Hasilnya, harga beras premium udah mulai turun di beberapa toko modern dan supermarket.

“Harga beras premium mulai turun, khususnya di supermarket. Ini bagian dari upaya kami buat jamin stok dan harga terjangkau buat masyarakat,” katanya.

Badan Pangan Nasional bakal terus pantau ketat distribusi dan harga beras sekaligus ngasih pemahaman ke masyarakat supaya gak salah paham soal istilah dan proses di industri beras.

(jon)

MEMBACA  Generasi Z adalah pengecualian yang mencolok dalam hal apa yang dibutuhkan untuk hidup nyaman