Penangguhan Penahanan Delpedro Bergantung pada Kebijakan Penyidik

Sabtu, 6 September 2025 – 20:32 WIB

Jakarta, VIVA – Permohonan penangguhan penahanan untuk Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, telah diajukan ke Polda Metro Jaya.

Hal ini diungkapkan oleh Maruf Bajammal sebagai kuasa hukum Delpedro. Namun, belum ada jawaban dari polisi mengenai permohonan tersebut.

“Kami sudah mengajukan penangguhan penahanan untuk klien kami. Sampai saat ini belum ada respons apakah dikabulkan atau tidak,” ujarnya pada Sabtu, 6 September 2025.

Pihaknya menyoroti aturan penangguhan penahanan yang menurutnya bermasalah.

“Artinya, semuanya diserahkan kepada kemurahan hati penyidik. Kalau mereka bermurah hati akan dikabulkan, kalau tidak senang, ya tidak akan dikabulkan. Tidak ada standar yang jelas,” katanya.

Maruf mengatakan, penahanan kliennya hanya akan membuat lembaga pemasyarakatan (lapas) semakin sesak. Menurutnya, tidak ada alasan kuat untuk polisi menahan kliennya dan menduga penahanan ini ada muatan politis.

“Yang ada jika penahanan dilakukan, rutan-rutan akan penuh,” ucap dia.

Sebelumnya dilaporkan, polisi menyatakan bahwa setelah diperiksa sebagai tersangka, Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, resmi ditahan.

“Benar telah dilakukan penahanan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, pada Kamis, 4 September 2025.

Diketahui, total ada enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka penghasutan aksi anarkis saat demonstrasi yang berlangsung sejak 25 Agustus 2025.

“Ada enam tersangka yang sudah kami tetapkan dan saat ini sedang dalam tahap pemeriksaan,” ujar Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, pada Selasa, 2 September 2025.

Keenamnya adalah Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen (DMR); Staf Lokataru, Muzaffar Salim (MS); Syahdan Husein (SH) sebagai Admin Instagram @gejayanmemanggil; Khariq Anhar, admin Instagram Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP); RAP sebagai profesor R (pembuat dan kurir molotov); serta Figha (FL), perempuan yang menghasut lewat TikTok.

MEMBACA  Pemerintah lebih suka kerja sama offset daripada transfer teknologi di bidang pertahanan

Halaman Selanjutnya

“Yang ada jika penahanan itu dilakukan, rutan-rutan akan penuh,” ucap dia.