Jakarta (ANTARA) – Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) ditandatangani pada hari Rabu. Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyaksikan penandatanganan di Parliament Hill, Ottawa.
Perjanjian ini, yang ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Indonesia Budi Santoso dan Menteri Perdagangan Kanada Maninder Sidhu, adalah salah satu dari beberapa dokumen kerjasama yang disepakati selama kunjungan resmi Prabowo ke Ottawa.
“Saya sangat senang hadir disini untuk penandatanganan CEPA, dan ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan menjadi tonggak penting bagi hubungan Indonesia-Kanada,” kata Prabowo dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis.
Menurut pernyataan tersebut, ICA-CEPA adalah sebuah pencapaian besar dalam hubungan ekonomi, yang memberikan kepastian hukum dan memperluas akses pasar bagi kedua negara. Kanada berkomitmen untuk menghapus 90,5 persen tarif, sementara Indonesia meliberalisasi 85,8 persen jalur tarif.
Dalam pernyataan yang sama, PM Carney menyebut ICA-CEPA sebagai “pengubah permainan,” yang akan membuat 95 persen ekspor Kanada ke Indonesia menjadi lebih kompetitif. Dia menambahkan bahwa ini akan membuka peluang besar bagi pekerja dan meningkatkan kemakmuran bagi kedua negara.
ICA-CEPA diproyeksikan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Kanada menjadi US$11,8 miliar pada tahun 2030, menyumbang tambahan 0,12 persen untuk PDB nasional dan peningkatan 0,38 persen dalam investasi, sekaligus memperkuat kerja sama di bidang UMKM, perdagangan digital, dan hak kekayaan intelektual.
Pada kesempatan yang sama, para pemimpin juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang kerjasama pertahanan antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada.
MoU ini melengkapi perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada bulan Agustus dan memperluas kerjasama pertahanan. Kanada berkomitmen untuk bergabung dalam latihan bersama dibawah program Super Garuda Shield (SGS), melakukan dialog pertahanan secara teratur, dan memperkuat industri militer bilateral dalam jangka panjang.
“Kami menghargai MoU tentang Kerjasama Pertahanan ini. Kami menghargai hubungan kami dengan Kanada. Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar disini, berlatih disini, dan berkolaborasi di sektor pertahanan di masa depan,” ujar Prabowo.
MoU lainnya mengenai perdagangan dan investasi juga ditandatangani antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Business Council of Canada (BCC).
Berita terkait: Indonesia, Canada pererat hubungan saat Presiden Prabowo temui PM Carney
Berita terkait: Prabowo temui Gubernur Jenderal Kanada untuk pererat hubungan bilateral
Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025