Penambahan Unit Kateterisasi Jantung dan CT Scan untuk Percepat Layanan Kesehatan di Aceh: Menteri

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkomitmen untuk mempercepat penanganan stroke dan penyakit jantung di semua kabupaten dan kota dengan menyediakan 514 CT scan dan cathlab untuk rumah sakit daerah.

“Penyaluran alat-alat modern ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mempercepat pengobatan dan layanan guna meminimalisir disabilitas dan kematian akibat keterlambatan penanganan,” ujarnya pada hari Minggu.

Pernyataan itu disampaikan melalui pertemuan virtual dengan Sekretaris Daerah Aceh M. Nasir dan Plt. Direktur RSUD Dr. Zainoel Abidin (RSUDZA), Dr. Arifatul Khorida, di Banda Aceh.

Sadikin menginformasikan bahwa pihaknya akan mendistribusikan 514 CT scanner dan 514 cathlab ke seluruh rumah sakit daerah di luar Jawa untuk mempercepat layanan kesehatan di Indonesia.

Alat-alat ini merupakan bagian dari upaya mempercepat pengobatan dan mengurangi rujukan setelah ketersediaannya di daerah masing-masing, tambahnya.

“Program ini dapat menyelamatkan nyawa semua masyarakat di daerah,” tegasnya.

Sadikin yakin bahwa ketersediaan peralatan yang diperlukan akan memungkinkan layanan kesehatan yang cepat di daerahnya tanpa penundaan lama.

Dia mendesak Sekda Aceh, Nasir, untuk mempersiapkan ahli saraf dan sebuah gedung untuk menampung peralatan canggih tersebut.

“Kami siap memberikan beasiswa kepada dokter spesialis untuk meningkatkan keterampilan mereka, sebaiknya putra-putri terbaik daerah, agar mereka bisa melayani daerahnya,” catat Sadikin.

Ia berharap RSUDZA dapat menangani semua kasus medis secara lokal tanpa merujuk ke rumah sakit di luar Aceh.

“Semua layanan kesehatan dapat ditangani di RSUDZA. Pihak kami siap memberikan dukungan dengan peralatan yang memadai dan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia,” jaminnya.

Seluruh tenaga medis di RSUDZA juga diharapkan untuk meningkatkan kapasitas mereka dan memberikan pelayanan terbaik kepada semua warga Aceh.

MEMBACA  East Ventures, pelopor di dunia modal ventura Asia Tenggara, menyelesaikan transaksi sekunder GP pertamanya.