Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyoroti peran penting generasi muda, khususnya Generasi Z, dalam upaya mitigasi untuk mencapai target iklim. Selama diskusi di Jakarta pada hari Kamis, Kepala Subdirektorat Pemantauan Pelaksanaan Mitigasi KLHK, Franky Zamzani, mencatat bahwa pemerintah negara-negara yang menandatangani Kesepakatan Paris telah berkomitmen untuk mencegah kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celsius. Langkah-langkah mitigasi diperlukan untuk mencapai target ini, katanya. “Itu memerlukan keterlibatan Gen Z karena, ketika kita berbicara tentang upaya untuk mengurangi peningkatan emisi dan sebagainya, ini tidak hanya bisa dilakukan oleh negara atau perusahaan semata,” kata Zamzani. Oleh karena itu, inklusivitas sangat penting untuk gerakan mitigasi iklim. Hal ini terutama penting di Indonesia, yang sedang mengalami bonus demografi, di mana populasi produktif (kelompok usia 15-64 tahun) lebih besar dari populasi non-produktif, yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030, tambahnya. Dalam pandangan ini, katanya, generasi muda akan memainkan peran yang sangat menentukan dalam beberapa tahun ke depan, dan keterlibatan mereka sejak awal akan membantu mencapai target iklim yang ditetapkan pemerintah. Selama diskusi yang sama, Direktur Eksekutif Forum Indonesia untuk Lingkungan (WALHI) Jakarta, Suci Fitriya Tanjung, mengatakan bahwa telah terjadi kemajuan signifikan dalam hal keterlibatan generasi muda dalam berbagai langkah mitigasi. Untuk meningkatkan keterlibatan mereka lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya komunikasi yang lebih baik daripada menyebarkan ketakutan, yang dapat menyebabkan kekhawatiran. Mendorong perubahan melalui langkah-langkah konkret juga penting, katanya. “Tindakan kita selalu memiliki dampak, dan tidak peduli sekecil apa, itu sangat berarti. Optimisme tersebut perlu disampaikan,” tambahnya. Berita terkait: Indonesia berharap WWF membangun konsensus politik tentang perubahan iklim Berita terkait: Pemerintah meluncurkan rencana aksi gender dan perubahan iklim untuk keadilan sosial Translator: Prisca Triferna Violleta, Katriana Editor: Anton Santoso Hak cipta © ANTARA 2024
