Pemilihan kepala daerah 2024 prestasi sejarah bagi Indonesia: Menteri

Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia nanti merupakan prestasi sejarah dalam sejarah pemilihan Indonesia.

“Saya ingin menekankan bahwa pilkada akan menjadi yang pertama dalam sejarah bangsa kita di mana akan dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Karnavian saat Rapat Koordinasi Pilkada 2024 untuk Sumatera, seperti yang diamati di sini pada hari Selasa.

Karnavian menyatakan bahwa pemilihan kepala daerah secara serentak akan menandakan keselarasan antara pemerintah pusat dan daerah di provinsi, kota, dan kabupaten.

“Selain itu, tidak ada pilkada pada masa Orde Baru. Pilkada ada dalam periode Reformasi (setelah 1998),” katanya.

Menteri menjelaskan bahwa sejak pemimpin daerah Indonesia dipilih secara langsung, masa jabatan setiap pemimpin daerah bervariasi, sehingga otoritas pemilu harus mempersiapkan pilkada setiap tahun.

Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk menyinkronkan masa kepemimpinan pemimpin daerah agar memungkinkan pemilihan serentak melalui Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah dan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan pemangku kepentingan nasional lainnya juga telah menyetujui untuk menyelenggarakan pemilihan eksekutif daerah secara serentak pada tanggal 27 November 2024.

Menteri mengakui bahwa Pilkada 2024 dapat menimbulkan tantangan baru bagi penyelenggara pemilu meskipun telah mengadakan pemilihan kepala daerah serentak untuk pertama kalinya pada tahun 2015 dan, kecuali tahun 2016, setiap tahun hingga 2020.

Selain itu, pemilihan lokal yang akan datang akan menjadi kali pertama mencakup semua pemimpin daerah di provinsi, kota, dan kabupaten, tidak seperti pemilihan kepala daerah sebelumnya sejak 2015 yang, meskipun serentak, hanya mencakup beberapa provinsi.

MEMBACA  Modi di India Mengandalkan Pengeluaran Tunai $400 Miliar untuk Memenangkan Pemilihan

“Kami mengelola 270 juta pemilih dalam pemilihan kepala daerah terakhir kami pada 2020. Meskipun kami berpengalaman dalam menyelenggarakan pemilu semacam itu, kami tidak boleh meremehkan (pemilihan kepala daerah yang akan datang) sama sekali,” ujarnya.

Berita terkait: Kandidat Anies-Andika untuk pemimpin Jakarta menunggu pembicaraan resmi: PDIP

Berita terkait: Pemilihan Jakarta: Kaesang membantah klaim PKS tentang campur tangan Widodo

Penerjemah: Narda Margaretha, Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024