Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menginformasikan bahwa dosen yang mengajar di perguruan tinggi di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) diprioritaskan untuk mendapatkan beasiswa doktoral.
"Tentu saja, kami memprioritaskan dan memberi perhatian khusus untuk dosen dari wilayah 3T," tegasnya di Jakarta pada Senin.
Yuliarto menyebutkan bahwa kementeriannya menawarkan program "degree by research", di mana studi doktoral dilakukan melalui penelitian. Metode ini memungkinkan dosen tetap bekerja sambil melanjutkan studi.
"Kami sudah diskusi dengan banyak rektor, sehingga bisa menerapkan yang disebut degree by research. Jadi, dalam program doktor ini, dosen melakukan penelitian di institusi tempat mereka mengajar sekarang," jelasnya.
Berita terkait: Kementerian kirim 82 dosen vokasi untuk magang di luar negeri
Dia menjelaskan bahwa program degree by research memungkinkan dosen mengejar studi sambil tetap mengajar di kampus, sehingga mereka bisa menjaga pemasukan.
"Tentu, mengejar gelar PhD butuh usaha ekstra, tapi intinya mereka bisa terus mengajar dan masih menerima gaji dari kampus masing-masing," ujarnya.
Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, memuji inisiatif kementerian untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Menurutnya, inisiatif ini mencerminkan komitmen kementerian dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, riset, dan teknologi, sekaligus mendukung para dosen.
"Ini bukan hanya tentang meningkatkan kompetensi, tapi juga karir, kesejahteraan, dan mungkin memberikan perlindungan lebih luas bagi mereka," tambahnya.
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2025