Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Brian Yuliarto menyatakan pihaknya berencana menjadikan studi koperasi sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Hal ini merupakan upaya untuk memperkuat peran koperasi dalam perekonomian nasional.
“Kami ingin memasukkan nilai-nilai koperasi ke dalam beberapa mata kuliah wajib di universitas, termasuk ekonomi Pancasila,” ujar Brian usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Menteri Koperasi Ferry Juliantono dan beberapa menteri lainnya di kantor Kemenkop Jakarta, Selasa.
Brian menjelaskan, kerjasama ini merupakan bagian dari kesepakatan antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi dengan Kementerian Koperasi untuk memperkuat peran koperasi, termasuk Kopdes Merah Putih, sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
Dia menambahkan, kementeriannya juga berkomitmen untuk merevitalisasi koperasi mahasiswa (Kopma) dan koperasi perguruan tinggi sebagai contoh bagi pembentukan koperasi baru di berbagai daerah.
Selain itu, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dan inisiatif kampus lainnya diharapkan dapat bersinergi dengan Kopdes Merah Putih. Dengan demikian, mahasiswa tingkat akhir dan dosen dapat menjadi pendamping bagi koperasi-koperasi di daerah.
Dengan adanya lebih dari 4.000 kampus di Indonesia, Brian optimis inisiatif ini akan menjadi gerakan bersama dan semakin memperkuat koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan kolaborasi dengan kementerian pendidikan tinggi berfokus pada pemanfaatan hasil penelitian dan inovasi untuk mendukung pengembangan koperasi. Fokusnya termasuk merevitalisasi kopma dan menerapkan KKN tematik untuk memperkuat koperasi tingkat desa.
“Kami ingin program KKN dirancang secara tematis untuk memberikan pendampingan dan pembinaan bagi koperasi desa,” kata Ferry.
Berita terkait: Indonesia targetkan 80.000 koperasi desa pada Maret 2026
Berita terkait: Kementerian percepat skema pembiayaan untuk Kopdes Merah Putih
Penerjemah: Shofi, Azis Kurmala
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025