Pemerintah Vaksinasi 70.000 Anak di Sumenep Melawan Wabah Campak

Sumenep, Jawa Timur (ANTARA) – Kementerian Kesehatan Indonesia bertujuan untuk memvaksinasi sekitar 70.000 anak di Sumenep dalam dua minggu untuk lindungi mereka dari penyakit campak.

Saat memantau penanganan wabah di Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada hari Kamis, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan 11.000 vial vaksin campak. Rata-rata, setiap vial bisa untuk delapan anak.

“Target kami adalah menyelesaikan vaksinasi dalam dua minggu. Kalau ini tercapai, seharusnya kejadian campak bisa turun banyak,” katanya.

Sadikin menekankan bahwa campak bukan cuma penyakit menular biasa—bisa berakibat fatal. Satu orang yang tertular bisa menyebarkan virus ke sampai 18 orang lainnya. Makanya, langkah pertama pemerintah dalam menangani wabah adalah mempercepat cakupan imunisasi.

Menteri itu juga membongkar rencana untuk mendirikan laboratorium khusus di Madura, yang memungkinkan deteksi dini campak tanpa harus kirim sampel jauh-jauh ke Surabaya.

Laboratorium setempat, katanya, akan sangat meningkatkan pengujian spesimen, sehingga imunisasi di seluruh kecamatan bisa dilakukan segera setelah satu kasus dikonfirmasi.

Sadikin menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam deteksi dini. Dengan mengenali gejala campak, keluarga, perangkat desa, dan petugas ketertiban bisa aktif turun tangan untuk cegah penyebaran lebih lanjut.

Dia juga memperingatkan tentang bahaya hoaks, yang bisa melemahkan upaya vaksinasi. “Ada pesan berantai di WhatsApp yang menyarankan orang untuk tidak divaksin. Ini sangat berbahaya dan tidak berperasaan. Sampai sekarang, 20 anak sudah meninggal karena termakan informasi salah seperti itu,” ujarnya.

Dari bulan Februari sampai Agustus 2025, 20 anak telah meninggal karena campak, suatu situasi yang menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Dengan imunisasi massal dan rencana laboratorium deteksi dini, Sadikin menyampaikan harapan agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban penyakit mematikan ini.

MEMBACA  Kartunis yang Melawan Sensor dengan Senyuman

Berita terkait: Tingkatkan vaksinasi untuk lindungi generasi masa depan Indonesia

Penerjemah: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025