Pemerintah Utamakan Pemulihan Jalan dan Jembatan di Sumatra

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah sedang memprioritaskan tindakan tanggap darurat di tiga provinsi di Sumatra dengan memperbaiki akses jalan dan jembatan. Ini untuk memastikan distribusi logistik, layanan kesehatan, dan bantuan ke daerah terisolasi berjalan lancar.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Regional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan pemerintah telah mengerahkan alat berat untuk membuka kembali rute yang tertutup longsor atau rusak parah di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

“Prioritas utama saat ini adalah menyambung kembali rute utama, meski sementara, agar logistik dan bantuan medis bisa menjangkau semua daerah terdampak,” kata AHY usai rapat koordinasi tingkat menteri tentang penanganan pascabencana di Sumatra, Kamis lalu.

Dia menjelaskan Kementerian Pekerjaan Umum sedang memetakan kerusakan jalan nasional, provinsi, dan kabupaten, termasuk jembatan yang hancur akibat banjir bandang dan tanah longsor.

Kementerian mencatat setidaknya 71 ruas jalan nasional dan 108 ruas jalan non-nasional terdampak di ketiga provinsi tersebut. Selain itu, total 31 jembatan nasional dan 48 jembatan non-nasional juga terdampak.

AHY mengatakan pemerintah menyiapkan perbaikan sementara sambil merencanakan rekonstruksi permanen yang lebih tahan lama.

Sebagai contoh, dia menyebutkan jembatan sepanjang 250 meter di Aceh Tamiang yang roboh tidak bisa menunggu perbaikan permanen yang mungkin butuh waktu hingga enam bulan. Karena itu, pemerintah menyiapkan jembatan sementara satu laju untuk menjaga pergerakan orang dan barang.

“Ini strategi yang sama yang kami terapkan di Lembah Anai, Sumatra Barat, di mana rute arteri vital yang menghubungkan provinsi itu ke Riau harus segera dibuka, meski hanya melalui satu lajur bergantian,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa banjir dan longsor di Sumatra telah berdampak pada 52 kabupaten dan kota—18 dari 23 di Aceh, 18 dari 33 di Sumatra Utara, dan 16 dari 19 di Sumatra Barat.

MEMBACA  Kementerian Perbaiki Distribusi Ayam untuk Tingkatkan Asupan Protein

Menurut data awal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disampaikan dalam rapat koordinasi, lebih dari 900 orang meninggal dunia, lebih dari 230 masih hilang, sekitar 5.000 luka-luka dan mendapat perawatan medis, serta sekitar satu juta warga mengungsi.

AHY menekankan bahwa meski tanggap darurat tetap fokus pada evakuasi, logistik, dan kesehatan, upaya memulihkan akses infrastruktur dasar dilakukan secara paralel. Hal ini agar rehabilitasi dan rekonstruksi bisa dimulai segera setelah kondisi stabil.

“Di luar membangun kembali, kami berujuan untuk membangun dengan lebih baik, lebih kuat, dan lebih tahan terhadap bencana di masa depan,” pungkasnya.

Berita terkait: Indonesia to fund full repair of roads, bridges in West Sumatra floods

Berita terkait: Indonesia speeds up repair of flood-damaged roads in Aceh

Penerjemah: Aria, Azis Kurmala
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar