Jakarta (ANTARA) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Wihaji, menyatakan bahwa Program Makanan Bergizi Gratis dari pemerintah akan memainkan peran penting dalam mencapai target nasional menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2029.
Program ini dianggap sangat krusial karena secara spesifik menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah dua tahun.
“Kami akan bekerja keras, terutama melalui Program Makanan Bergizi Gratis, karena salah satu penyebab utama stunting adalah asupan gizi yang buruk,” kata Wihaji di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jakarta pada Senin.
Dia menekankan bahwa, selain program makanan, kementeriannya juga telah meluncurkan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga pemerintah lain. Kemitraan ini dirancang untuk mempercepat penurunan stunting melalui keterlibatan multisektor yang terkoordinasi.
Wihaji juga menyoroti Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting) sebagai salah satu program unggulan kementerian yang memberikan hasil cepat. Sejauh ini, inisiatif ini telah menjangkau 157 ribu anak asuh di seluruh Indonesia.
Pada 26 Mei 2025, saat meluncurkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa prevalensi stunting nasional turun dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024.
Survei SSGI menjadi acuan utama untuk memperkuat upaya penurunan stunting secara nasional.
Dalam pernyataan tertanggal 27 Mei, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk menurunkan angka stunting menjadi 14,2 persen pada 2029, sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Program Makanan Bergizi Gratis adalah salah satu inisiatif unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024–2029.
Melalui program ini, pemerintah bertujuan meningkatkan status gizi balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia sekolah hingga SMA.
Berita terkait: Kementerian umumkan angka stunting 2024 sebesar 19,8 persen
Berita terkait: Studi ungkap faktor lebih luas penyebab stunting
Penerjemah: Lintang Budiyanti, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025