Jakarta (ANTARA) – Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia menargetkan jumlah peserta dalam Program Magang Nasional pemerintah mencapai 100.000 orang di Gelombang 3.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan bahwa anggaran untuk program magang di tahun 2025 sudah dialokasikan untuk 100.000 peserta yang mencakup Gelombang 1, 2, dan 3.
Dia menyebutkan bahwa pembukaan Program Magang Nasional Gelombang 3 melalui platform MagangHub ditargetkan akan berlangsung pada 15 Desember 2025. Perusahaan dan instansi pemerintah sudah dapat mengirimkan lowongannya ke kementerian.
Hingga Gelombang 2, total hampir 80.000 lulusan telah berpartisipasi dalam program ini, terdiri dari sekitar 15.000 peserta di Gelombang 1 dan sekitar 62.000 peserta di Gelombang 2.
Dalam program yang menargetkan lulusan perguruan tinggi ini, pemerintah menanggung tunjangan setara dengan upah minimum untuk masa magang selama enam bulan.
Dia menambahkan bahwa antusiasme dari perusahaan dan lembaga pemerintah terhadap program ini cukup tinggi. Sebanyak 4.669 perusahaan dan 47 kementerian/lembaga telah berpartisipasi, dan lebih dari 2.500 unit kerja menjadi lokasi magang.
“Kami mengundang perusahaan yang belum ikut, termasuk yang lowongannya belum terisi di Gelombang 2, untuk membuka kembali di Gelombang 3,” ujarnya.
Program yang menjadi salah satu prioritas Pemerintahan Prabowo Subianto ini bertujuan untuk menjembatani lulusan baru dengan kebutuhan riil dunia usaha dan industri. Sekaligus, memperkuat kesiapan tenaga kerja muda Indonesia memasuki pasar kerja.
Yassierli lebih lanjut menjelaskan bahwa penyebaran peserta magang ditargetkan merata di berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya terpusat di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Dalam hal ini, dia meminta para calon peserta magang untuk mempertimbangkan peluang di daerah yang memiliki permintaan sumber daya manusia tinggi tetapi sedikit peminat.