Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan paket stimulus ekonomi baru menyambut liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
"Stimulus untuk musim liburan saat ini sedang dirancang bersama Menko Perekonomian dan menteri terkait lainnya," ujarnya pada Rabu.
Pemerintah sudah menyalurkan paket stimulus ekonomi dua kali tahun ini.
Paket pertama diluncurkan pada Januari dan Februari senilai Rp33 triliun (sekitar US$2 miliar).
Isinya termasuk diskon listrik, PPN dibayar pemerintah untuk pembelian rumah, asuransi kehilangan pekerjaan (JKP), serta perpanjangan kebijakan PPh final 0,5% untuk UMKM.
Stimulus itu juga mencakup PPh 21 ditanggung pemerintah, dukungan pembiayaan, subsidi JKK untuk industri padat karya, dan insentif kendaraan listrik.
Paket kedua dikeluarkan untuk penyaluran insentif pada Juni dan Juli 2025, total Rp24,4 triliun (US$1,5 miliar), dengan Rp23,6 triliun dari APBN dan Rp900 miliar dari non-APBN.
Termasuk diskon transportasi seperti keringanan PPN 6% untuk tiket pesawat kelas ekonomi, diskon 30% tiket kereta api, dan potongan 50% tarif transportasi laut.
Langkah tambahan meliputi bantuan sosial tambahan dan beras 10 kg untuk keluarga kurang mampu, subsidi upah Rp600 ribu untuk 17 juta pekerja dan 565 guru, diskon tol, serta perpanjangan pengurangan premi JKK untuk industri tertentu.
Hingga Juni 2025, realisasi stimulus kuartal kedua mencapai Rp13,6 triliun (US$830 juta). Indrawati menyatakan penyaluran akhir untuk Juli masih dievaluasi.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menegaskan program stimulus akan berlanjut di paruh kedua 2025 untuk dorong pertumbuhan ekonomi. Rincian paket akhir tahun akan diumumkan resmi pada September.
Berita terkait: Indonesia menyalurkan stimulus ekonomi Rp13,6 triliun hingga Juni 2025
Berita terkait: Pemerintah akan perpanjang stimulus ekonomi hingga paruh kedua
Reporter: Imamatul Silfia, Uyu Liman
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025