Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan menekankan bahwa berbagai strategi pengelolaan kendaraan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 telah dipersiapkan. Tujuannya untuk menjaga kelancaran lalu lintas, meningkatkan keselamatan pengguna jalan, dan memastikan pergerakan yang nyaman.
“Dalam menghadapi peningkatan pergerakan orang selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Kementerian telah menyiapkan strategi-strategi kunci untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Aan Suhanan dalam sebuah pernyataan, Minggu.
Suhanan menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Koordinasi Kesiapan Pergerakan Liburan untuk Jawa Tengah dan Yogyakarta di Kota Surakarta.
Dia menjelaskan beberapa strategi yang dikembangkan berdasarkan data dan evaluasi dari operasi transportasi Natal dan Tahun Baru sebelumnya.
Dia mencatat bahwa meningkatkannya kapasitas jalan adalah salah satu strategi itu. Hal ini terutama karena kapasitas jalan saat ini tidak bisa menampung kendaraan selama liburan akhir tahun akibat kenaikan mobilitas masyarakat yang diprediksi bakal terjadi.
Untuk jalan menuju destinasi wisata, dia menyebut bahwa skema ganjil-genap dapat diterapkan untuk mencegah kemacetan parah.
Meningkatkan kapasitas jalan bisa dicapai melalui kebijakan satu arah, contra-flow, atau ganjil-genap, khususnya di rute wisata, guna menangani volume kendaraan yang tinggi.
“Para pemangku kepentingan di daerah didorong untuk berkoordinasi agar kemacetan di rute wisata tidak terulang kembali,” katanya.
Berdasarkan evaluasi sebelumnya, pembatasan operasi truk berat dengan tiga gandar atau lebih juga bisa diterapkan untuk meringankan arus lalu lintas di jalan tol.
Lebih lanjut, sistem penundaan disiapkan untuk secara sengaja memperlambat dan mengalihkan lalu lintas guna mencegah kemacetan total di titik-titik yang berisiko tinggi.
Musim liburan ini juga bertepatan dengan puncak curah hujan, yang mengharuskan antisipasi terhadap cuaca ekstrem dan daerah rawan bencana alam.
“Kunci berikutnya adalah menerapkan K3I, atau Kendali, Koordinasi, Komunikasi, dan Informasi. Dengan cara ini, kita bisa membangun posko bersama dan mengintegrasikan data dari aplikasi setiap pemangku kepentingan agar respons bisa cepat,” ujar Suhanan.
Berita terkait: AirNav Indonesia proyeksikan puncak arus lalu lintas udara akhir tahun pada 19 Des
Berita terkait: Libur akhir tahun – Bandara InJourney layani 9,25 juta penumpang
Berita terkait: Beberapa jalan tol mungkin dapat diskon untuk libur akhir tahun: Menteri
Penerjemah: Harianto, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025