Pemerintah Selidiki Dugaan Kontaminasi Radioaktif pada Cengkeh

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian akan menyelidiki dugaan kontaminasi radioaktif di beberapa komoditas pangan nasional, termasuk cengkeh yang di ekspor ke Amerika Serikat.

"Kami belum mendengar (temuan itu). Tolong beri tahu kami, kami akan menyelidikinya," kata juru bicara kementerian Febri Hendri Antoni Arif di sini pada hari Selasa.

Arif menyatakan bahwa pihaknya sedang mencari informasi lebih detail, seperti tingkat kontaminasi dan bagaimana itu bisa terjadi.

"Setelah diselidiki, akan terlihat bagaimana keadaannya, di mana lokasi kejadian, di jenis wadah apa, dan siapa yang menyebabkan bahan radioaktif bisa ada di sana," ujarnya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, seperti Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Informasi ini menjadi perhatian setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menemukan dugaan kontaminasi cesium-137, sebuah bahan radioaktif, pada udang dan cengkeh asal Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintah melakukan investigasi lanjutan mengenai dugaan ini.

Kementerian masih belum bisa menentukan dari mana asal kontaminasi tersebut, ungkap Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Kelembagaan, Bara Hasibuan.

Hasibuan mencatat bahwa penyelidikan awal menunjukkan PT Peter Metal Technology (PMT) di Cikande sebagai sumber kontaminasi. Perusahaan tersebut memproduksi besi dari bahan besi bekas.

Kontaminasi tersebut terbawa udara dari perusahaan itu ke pabrik udang PT Bahari Makmur Sejati (BMS), yang jaraknya dua kilometer dari PMT.

Udang yang telah diekspor ke Amerika telah dikembalikan, dan sebagian masih dalam perjalanan. Dari 26 kontainer yang telah tiba di Indonesia, 18 disimpan di Pelabuhan Tanjung Priok untuk diteliti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

MEMBACA  Vaibhav Suryavanshi memecahkan rekor sebagai debutan IPL termuda pada usia 14 tahun | Berita Cricket

Pemerintah secara konsisten memperbarui informasi kepada para pemangku kepentingan, termasuk mitra global seperti AS dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), dengan berita dan temuan terbaru mengenai kasus kontaminasi cesium-137.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mendorong diseminasi informasi dan langkah-langkah mitigasi untuk menangani masalah kontaminasi radioaktif ini, mengingat keamanan pangan adalah perhatian global, dan kasus ini dapat berdampak pada ekspor nasional.

Berita terkait: Kementerian Pangan minta masyarakat tidak khawatir konsumsi udang
Berita terkait: Indonesia perketat aturan impor pascakekasus udang radioaktif
Berita terkait: Pemerintah segel lokasi Cesium-137 radioaktif di Serang

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira, Mecca Yumna
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025