Pemerintah Segera Relokasi 28 KK Terdampak Longsor Cilacap

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa relokasi akan segera dilakukan untuk 28 kepala keluarga yang tinggal di daerah rawan longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, setelah operasi penanganan darurat benar-benar selesai.

Kepala BNPB, Suharyanto, mengatakan dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Jumat bahwa relokasi ini perlu dilakukan mengingat kontur tanah di daerah tersebut yang tidak stabil, yang berpotensi menyebabkan longsor susulan setelah kejadian longsor pada Kamis.

“Pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasi,” tambah Suharyanto.

BNPB mengonfirmasi bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung.

Menurut laporan sementara dari posko operasi di Cilacap, katanya, 20 orang masih dilaporkan hilang dan diduga tertimbun material longsor. Sementara itu, tiga orang telah ditemukan meninggal dunia.

Sedikitnya 200 personel gabungan telah diterjunkan untuk operasi pencarian dan penyelamatan, termasuk personel dari Basarnas, TNI, Polri, dan Palang Merah Indonesia (PMI).

“Kami juga telah membawa alat berat, pompa air, dan memastikan kebutuhan dasar warga di sekitar lokasi terpenuhi,” ujar Kepala BNPB tersebut.

BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di daerah longsor demi alasan keamanan dan keselamatan.

Dia menegaskan bahwa relokasi adalah langkah penting untuk memastikan keselamatan jangka panjang penduduk yang tinggal di daerah berisiko tinggi, sekaligus mengurangi potensi bencana serupa di masa depan.

Sebelumnya, hujan deras dan berkepanjangan memicu tanah longsor di Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, pada hari Kamis sekitar pukul 20.00 WIB, yang menimbun permukiman di sekitarnya.

Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]
Berita terkait: [Tautan berita 3]

*Penerjemah: M Riezko, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025*

MEMBACA  Diskon Spesial 31% untuk Bose QuietComfort Ultra, Segera Habis!