Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan bahwa keragaman agama adalah berkah dan sumber kekuatan bagi bangsa Indonesia selama perayaan Hari Raya Waisak, yang dirayakan oleh umat Buddha Indonesia.
“Perbedaan kita adalah ‘ lukisan ‘ dari Tuhan Yang Maha Esa. Jangan merusaknya. Perbedaan kita adalah berkah. Mari kita mempertahankannya. Perbedaan kita adalah kekuatan Indonesia; mari kita lestarikannya,” Umar menyatakan setelah menghadiri peringatan Hari Raya Waisak di Pusat Buddha Indonesia di sini pada hari Senin.
Menteri itu menyatakan kebahagiaannya bahwa masyarakat Indonesia tetap bersatu dalam keragaman mereka, sebuah karakteristik yang menentukan kemanusiaan. “Perbedaan adalah karakter kita sebagai manusia,” tambahnya.
Menyampaikan ucapan selamat kepada umat Buddha Indonesia yang merayakan Hari Raya Waisak, Menteri Umar mendorong mereka untuk menyebarkan energi positif kepada semua makhluk hidup, sejalan dengan ajaran Buddha.
“Tidak hanya untuk manusia tetapi juga pohon, batu, air, langit, dan semua,” katanya, menambahkan bahwa ini sejalan dengan semangat Muslim “Rahmatan lilalamin” (berkah bagi semua), yang dipegang oleh kelompok agama terbesar di negara ini.
Sementara itu, ketua panitia Hari Raya Waisak nasional Andrie Wongso menyatakan bahwa peringatan di Kuil Ekayana Arama Pusat Buddha Indonesia adalah momentum untuk memperkuat kebajikan, persaudaraan, dan komitmen untuk Indonesia yang damai dan harmonis.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan harapannya bahwa Hari Raya Waisak tahun ini akan “membawa semangat ketenangan, kebijaksanaan, dan kasih sayang” kepada seluruh umat Buddha Indonesia.
Pada akun Instagram presiden @presidenrepublikindonesia, Prabowo mendorong orang untuk memperkuat persaudaraan dan mempromosikan perdamaian dalam kehidupan nasional melalui kasih sayang dan ketulusan.
Peringatan Hari Raya Waisak nasional tahun ini berpusat di Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Peringatan di sana ditandai dengan prosesi dari Candi Mendut ke Borobudur dan diakhiri dengan pradaksina, ritual mengelilingi candi untuk kontemplasi spiritual.