Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendorong reformasi pembiayaan maritim yang berkelanjutan untuk mendukung modernisasi armada dan pengembangan pelabuhan hijau, serta memperkuat konektivitas nasional.
Pada pembukaan Indonesia Maritime Week 2025 di Jakarta hari Senin, ia menekankan pentingnya memodernisasi armada kapal rendah emisi dan membangun infrastruktur hijau dalam skala yang tepat untuk mendorong transformasi sektor maritim yang komprehensif dan berkelanjutan.
Menurut Yudhoyono, terjadi ketertinggalan di sektor transportasi laut dibandingkan dengan sektor darat.
"Karena itu, restrukturisasi mendasar ekosistem pembiayaan maritim kita sangat dibutuhkan," tegasnya.
Dia mengatakan hambatan dalam memodernisasi armada kapal tua dengan emisi rendah harus diatasi, dan infrastruktur hijau harus dibangun dalam skala yang tepat.
Menurut Yudhoyono, sektor maritim tertinggal karena kurangnya instrumen pembiayaan jangka panjang di Indonesia, tidak seperti negara maju yang mendukung kapal dengan usia operasional hingga 70 tahun.
Berita terkait: Indonesia voices commitment to strengthening shipping industry at IMO
Pemilik kapal nasional cenderung mengandalkan pinjaman komersial generik, menciptakan hambatan finansial besar yang menghambat pengembangan industri pelayaran yang kompetitif.
Berdasarkan data Kementerian PPN, Indonesia memiliki 98 ribu kapal dengan usia rata-rata 20 tahun, termasuk kapal penangkap ikan dan kapal niaga yang menjadi tulang punggung konektivitas ekonomi dan perdagangan nasional.
Menteri Yudhoyono menekankan bahwa transisi ke kapal rendah karbon harus didukung oleh infrastruktur pelabuhan hijau dengan stasiun LNG, hidrogen, dan sistem logistik cerdas.
"Kita harus kembangkan skema pembiayaan hijau dengan bunga rendah, model blended finance melibatkan KPBU dan dedikasi untuk fasilitas maritim yang berpotensi didukung dana sovereign," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menekankan pembangunan pelabuhan di Indonesia Timur untuk menekan biaya logistik, memperkuat integrasi nasional, dan memastikan semua pulau berpartisipasi dalam pertumbuhan.
Berita terkait: Indonesia, UK ink cooperation on sustainable shipping, ship building
Penerjemah: Muhammad Harianto, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025