Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bekerja sama dengan IMI dan Kadin untuk memperluas penempatan pekerja terampil Indonesia di Jepang, khususnya sopir dan mekanik.
“Hari ini, saya mengunjungi kantor Ketua IMI Bambang Soesatyo untuk membahas kerja sama ini dalam penempatan tenaga kerja terampil,” kata Menteri KP2MI Abdul Kadir Karding saat kunjungan ke kantor IMI pada Senin.
Jepang memiliki permintaan besar akan mekanik dan sopir, sementara Ikatan Motor Indonesia (IMI) siap mendukung inisiatif ini dengan menyediakan infrastruktur, modal, dan komitmen, ujarnya.
Kolaborasi ini resmi disepakati melalui nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Karding, Ketua IMI Soesatyo, dan Wakil Ketua Kadin Bidang Perlindungan Pekerja Migran Nofel Saleh Hilabi.
Karding menyebut inisiatif ini sebagai terobosan, melibatkan sektor otomotif dalam memperkuat serapan tenaga kerja terampil.
“Ini pertama kalinya kami bekerja sama dengan IMI, bukan hanya untuk bisnis, tapi juga membantu mengurangi pengangguran dan mendukung tenaga kerja domestik,” katanya.
Dia menambahkan, “Dengan populasi Jepang yang menua, permintaannya besar. Kami tidak bisa memenuhinya sendiri. Perlu melibatkan mitra sektor swasta seperti IMI dan Kadin.”
Kerja sama ini bertujuan menciptakan pekerja siap kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan remitansi pekerja migran yang mencapai Rp253,3 triliun tahun lalu.
Ketua IMI Soesatyo menyambut baik kerja sama ini, mengingat permintaan global untuk sopir dan mekanik.
“IMI siap menyediakan tenaga terlatih untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja internasional,” ujarnya.
“Kami rencanakan pembangunan pusat pelatihan dimulai Oktober, menggunakan mobil setir kiri untuk pelatihan dan bekerja sama dengan perusahaan otomotif seperti Toyota untuk menyediakan mesin bagi calon mekanik,” tambahnya.
Soesatyo mengatakan inisiatif ini membuka bab baru bagi IMI yang sebelumnya fokus pada olahraga otomotif, pariwisata, dan kegiatan masyarakat.
“Sekarang kami berkontribusi dalam persiapan tenaga kerja untuk Jepang, Eropa, dan Timur Tengah. Kami ingin kehadiran IMI sebagai organisasi otomotif memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.