Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan Indonesia telah memberikan beasiswa fellowship kepada 867 dokter spesialis. Ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat pendidikan kesehatan, mendukung transformasi sistem kesehatan, dan memperluas akses layanan medis berkualitas di seluruh Indonesia.
Dirjen Sumber Daya Manusia Kesehatan, Yuli Farianti, mengumumkan angka tersebut pada hari Senin dalam peringatan Hari Dokter Nasional 2025.
Dia menyatakan bahwa program fellowship ini menargetkan penanganan penyakit-prioritas seperti penyakit kardiovaskular, kanker, stroke, dan gangguan uro-nefrologi.
Sejak Mei 2023, Kemenkes telah bermitra dengan LPDP untuk menyediakan beasiswa dan fellowship bagi profesional medis agar dapat melanjutkan studi lanjut di dalam maupun luar negeri.
Hari Dokter Nasional tahun ini mengusung tema “Dokter Berbagi untuk Bangsa,” yang menyoroti komitmen dokter dalam berbagi ilmu, waktu, dan tenaga untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, kata Farianti.
Dia mengakui tantangan yang dihadapi dokter, termasuk biaya pendidikan yang tinggi dan perlunya menyesuaikan kurikulum pendidikan dokter dengan standar global. Untuk mengatasinya, pemerintah telah memperluas pemberian beasiswa dan fellowship untuk meningkatkan mutu pelatihan.
Sejauh ini, 27 rumah sakit di Indonesia dan 48 fasilitas di luar negeri telah ditetapkan sebagai pusat pelatihan fellowship, ujarnya.
Kemenkes juga memperkuat kemitraan dengan universitas, organisasi profesi, dan institusi kesehatan di dalam dan luar negeri untuk mendukung pelatihan dan penelitian klinis.
Berita terkait: Indonesia’s Soedirman hospital train specialists, boost health access
Farianti menambahkan bahwa kementerian berkolaborasi dengan kolegium kedokteran, Dewan Kesehatan Nasional, dan Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) untuk mereformasi pendidikan spesialis.
Inisiatif lain termasuk memperluas pelatihan spesialis berbasis universitas dan rumah sakit serta meluncurkan 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Program ini terdiri dari 125 program spesialis, 23 subspesialis, dan 25 program pendidikan dokter umum dan dokter gigi.
Kemenkes juga memperkenalkan uji kompetensi nasional untuk menstandarisasi kualifikasi tenaga kesehatan dan memastikan akses yang merata ke pelayanan yang berkualitas tinggi.
Farianti berharap dokter-dokter muda dapat menjadi inovator dan pendidik, serta penyembuh, yang mengabdi dengan integritas dan dedikasi kepada bangsa.
Berita terkait: Minister urges public hospitals to support specialist doctor training
*Reporter: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025*