Bandung, Jawa Barat (ANTARA) – Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia menargetkan untuk mendistribusikan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp300 triliun pada tahun 2025. Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman mengatakan bahwa pemerintah juga telah menyiapkan subsidi untuk menjaga tingkat bunga KUR tetap rendah.
“Total subsidi KUR yang disediakan sekitar Rp48 triliun, sehingga pengusaha UKM hanya perlu membayar tingkat bunga sekitar enam persen daripada 15 persen biasanya,” katanya setelah pertemuan koordinasi tentang distribusi KUR di sini pada hari Senin.
Dia mengatakan bahwa tahun ini, distribusi KUR akan dilakukan oleh 49 lembaga keuangan, terutama dari sektor perbankan, termasuk bank milik negara (Himbara) dan bank swasta.
Pemerintah akan berupaya untuk memastikan bahwa KUR diserap dan diakses secara efektif dengan bantuan kebijakan pendukung, seperti memberikan subsidi bunga, sambil juga memperhatikan kualitas.
Dia berharap distribusi KUR tidak hanya fokus pada penyediaan modal tetapi juga pembinaan untuk membantu bisnis tumbuh.
“Tujuan kami adalah meningkatkan kualitas distribusi KUR. Apa yang sudah baik akan menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.
Untuk memastikan distribusi yang optimal, katanya, kementerian telah membagi wilayah menjadi beberapa area pengawasan, seperti Jawa I, Jawa II, Kalimantan, Sumatera, dan Indonesia Timur.
“Kami akan mengadakan pertemuan koordinasi di tingkat regional sehingga kami dapat memantau tidak hanya di tingkat pusat tetapi benar-benar di setiap wilayah,” katanya.
Selain itu, dia menunjukkan bahwa kementerian mungkin menghadapi berbagai tantangan dalam distribusi KUR pada tahun 2025, termasuk dalam mencapai target menambahkan 2,4 juta penerima manfaat baru dan membantu 1,7 juta bisnis naik dari kategori mikro.
Berita terkait: Memperjuangkan penyaluran kredit UMKM yang efektif
Berita terkait: Pemerintah Indonesia bekerja pada skema restrukturisasi KUR: OJK
Copyright © ANTARA 2025