Pemerintah Rhode Island Buka Sekolah Bilingual Gratis di Samarinda

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, Abdul Mu’ti, meresmikan Sekolah Terpadu Samarinda di Kalimantan Timur pada hari Rabu. Sekolah ini adalah institusi non-asrama gratis yang dirancang sebagai model untuk keunggulan akademik, pembangunan karakter, dan fasilitas modern di tiga jenjang pendidikan.

“Ini bukan hanya sekolahan berkelas internasional, tapi juga gratis. Komitmen seperti ini akan membentuk generasi hebat di Samarinda, tidak hanya secara lokal tetapi juga nasional dan global,” kata Mu’ti dalam sebuah pernyataan.

Dia menjelaskan bahwa sekolah ini mengadopsi sistem pembelajaran bilingual, menggabungkan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Cambridge, sebagai bagian dari strategi untuk mempersiapkan siswa dalam persaingan global.

Mu’ti menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris dan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) sejak dini.

“Bahasa Inggris adalah bahasa sains dan teknologi. Mulai kelas tiga, bahasa Inggris wajib, bersama dengan penguatan sains dan matematika dari pendidikan usia dini,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pemerintah memprioritaskan pengembangan modal manusia melalui program seperti pendidikan wajib 13 tahun dan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan sekolah terpadu ini dibangun untuk meningkatkan kualitas dan integritas pendidikan.

“Guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidik dipilih melalui proses ketat dan transparan tanpa kompromi. Siswa juga melalui seleksi, karena kualitas hanya bisa dicapai dengan integritas,” katanya.

Sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektar, mencakup jenjang SD sampai SMA.

Fasilitasnya mencakup laboratorium, perpustakaan multimedia, ruang belajar digital, serta tempat olahraga dan seni. Rencana ke depannya termasuk area hijau dan jalur penghubung ke sebuah masjid.

MEMBACA  Donald Trump Buka KTT G7 dengan Mengkritik Pengecualian Rusia