Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah masih merumuskan skema subsidi energi yang terarah, termasuk di sektor listrik, yang akan membedakan biaya bagi pelanggan.
"Di sektor listrik, pelanggan dengan daya tinggi dikenakan tarif berbeda dari yang konsumsi dayanya lebih rendah. Mekanisme seperti ini juga bisa diterapkan di sektor energi lain," ujar Hartarto dalam konferensi pers tentang Rancangan APBN 2026 dan Nota Keuangan di Direktorat Jenderal Pajak Jakarta pada Jumat.
Subsidi di sektor energi mencakup LPG 3 kilogram dan bahan bakar minyak. Dia mengatakan pemerintah sudah memiliki Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang akan dipakai untuk mendeteksi kebocoran subsidi ke kelompok mampu.
Hartarto mengaku saat ini subsidi diberikan secara terbuka, seperti LPG 3 kg dan BBM bersubsidi yang bisa dibeli langsung. "Ke depan, kami akan eksplorasi mekanisme dan skema yang sedang dibahas di dalam pemerintah," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut anggaran subsidi energi dalam RAPBN 2026 ditetapkan Rp210,1 triliun (sekitar USD12,9 miliar), lebih tinggi dari Rp203,41 triliun (sekitar USD12,5 miliar) di APBN 2025.
Anggaran subsidi energi masuk dalam alokasi Rp508,2 triliun (sekitar USD31,4 miliar) untuk program perlindungan sosial di RAPBN 2026. Anggaran perlindungan sosial 2026 akan fokus pada peningkatan akurasi DTSEN, integrasi bantuan sosial dengan program pemberdayaan, perluasan akses modal dan pendampingan usaha, serta jaminan perlindungan sosial yang adaptif dan inklusif.
Secara rinci, anggaran perlindungan sosial direncanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar sebesar Rp315,5 triliun (USD19,4 miliar).
Jumlah itu dibagi untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp28,7 triliun (USD1,77 miliar) untuk 10 juta keluarga penerima, Kartu Sembako Rp43,8 triliun (sekitar USD2,70 miliar) untuk 18,3 juta penerima, serta bantuan iuran Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) Rp1,2 triliun (sekitar USD74,1 juta) untuk 140,7 juta peserta.
Berita terkait: Fiscal support for energy security set at Rp402.4 tln in 2026: Prabowo
Berita terkait: Prabowo sets 2026 budget focus on food, energy, and education
Berita terkait: Prabowo calls for effective distribution of subsidized LPG
Penerjemah: Putu Indah Savitri, Katriana
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025