Pemerintah Perluas Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Masyarakat, Perkuat Deteksi Dini TBC

Jakarta (ANTARA) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pada hari Rabu bahwa sekitar 52 juta warga Indonesia telah mengikuti program pemerintah, Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini telah memperluas cakupan skrining tuberkulosis (TBC) secara signifikan di seluruh negeri.

Inisiatif skrining TBC saja sudah menjangkau 20 juta orang, menandai pencapaian penting dalam peralihan Indonesia menuju layanan kesehatan yang promotif dan preventif.

“Sebanyak 84 juta anak Indonesia akan memasuki usia produktif pada 2045, saat perayaan seratus tahun kemerdekaan kita. Kita hanya punya waktu dua dekade untuk memastikan mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat dan kuat,” ujar Sadikin dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61.

Pemerintah sedang menjalankan tiga program quick-win bersamaan dengan transformasi kesehatan jangka panjang yang diluncurkan empat tahun lalu. Tujuannya adalah agar layanan kesehatan dapat diakses, terjangkau, dan berkualitas tinggi bagi semua warga. Kemajuan di enam pilar transformasi menunjukkan komitmen kolektif yang kuat, menurutnya.

Di layanan kesehatan primer, sebanyak 8.349 fasilitas kini memberikan pelayanan terpadu, didukung oleh sistem pengawasan penyakit dan kapasitas laboratorium yang lebih kuat. Untuk pertama kalinya, angka stunting balita di Indonesia turun di bawah 20 persen, yaitu menjadi 19,8 persen.

Dalam sistem layanan rujukan, 29 provinsi sudah dapat melakukan operasi jantung terbuka dan operasi clipping, sementara delapan provinsi kini mampu melaksanakan prosedur bypass STA-MCA untuk pasien stroke.

Berita terkait: Kementerian ajak masyarakat manfaatkan cek kesehatan gratis tahunan

Pada pilar ketiga yang berfokus pada farmasi dan alat kesehatan, Indonesia kini memproduksi 10 dari 14 antigen untuk imunisasi rutin.

Reformasi asuransi kesehatan juga mengalami kemajuan. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencakup 98 persen penduduk Indonesia, atau 268 juta orang. Pengeluaran asuransi menyumbang 36,3 persen dari total belanja kesehatan, dengan kontribusi JKN sebesar 30,9 persen dan asuransi swasta 5,4 persen.

MEMBACA  8 Air Fryer Terbaik untuk Sayap Ayam Renyah dan Kentang Goreng (2025)

Dalam pengembangan sumber daya manusia, 61 persen fasilitas kesehatan primer memiliki sembilan jenis tenaga medis esensial, dan 74 persen rumah sakit daerah mempekerjakan tujuh spesialis kunci.

Pada bidang teknologi kesehatan, sebagian besar fasilitas telah terintegrasi dengan SATUSEHAT, platform kesehatan digital nasional. Alat Kecerdasan Buatan (AI) meningkatkan deteksi penyakit, dan Inisiatif Biomedical and Genome Science Initiative (BGSI) kini melibatkan lebih dari 17.000 partisipan dalam penelitian kedokteran presisi.

Sadikin menekankan bahwa transformasi budaya kerja kesehatan adalah fondasi untuk kesuksesan. Dia mendorong semua sektor untuk membantu mewujudkan "Indonesia Emas" yang lebih sehat dan cerdas pada 2045.

Berita terkait: Kementerian selenggarakan cek kesehatan untuk capai target skrining nasional

Reporter: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025