Jakarta (ANTARA) – Kementerian Agama Indonesia sedang berupaya untuk memperkuat peran sosial masjid di seluruh tanah air, dengan membimbing mereka agar dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi pemberdayaan masyarakat.
"Tujuan kami adalah agar masjid tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga sebagai lembaga yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Arsad Hidayat, di Jakarta pada Jumat.
Dia menekankan pentingnya melibatkan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor dalam pengelolaan masjid untuk memperluas dampak positif dari rumah ibadah ini.
Untuk itu, tutur Hidayat, kemenag telah menyusun berbagai inisiatif. Ini termasuk program peningkatan kapasitas bagi pengelola masjid, penyediaan fasilitas yang ramah untuk disabilitas, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar masjid, serta promosi literasi keagamaan di kalangan pemuda.
Dia juga menggarisbawahi perlunya data masjid yang akurat dan penguatan yang komprehensif terhadap program-program terkait masjid.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Masjid Kemenag, Nurul Badruttamam, menekankan bahwa para pengelola masjid harus dibekali dengan keterampilan manajerial yang baik untuk memaksimalkan potensi masjid dalam mendorong pemberdayaan ekonomi dan sosial.
Dia juga menyoroti upaya pemerintah untuk meningkatkan tata kelola masjid, mendorong regenerasi organisasi pemuda masjid, melakukan digitalisasi, dan mengarahkan masjid untuk memainkan peran yang lebih kuat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Badruttamam menambahkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan blue print pengembangan masjid, memperbarui data masjid, memperkenalkan hymne dan logo untuk masjid, memproduksi dokumenter tentang sejarah masjid, serta meningkatkan ketepatan dalam penyaluran bantuan.
"Kami merancang strategi-strategi ini sebagai bagian dari upaya untuk memberdayakan masjid dan membantu mereka menjadi lebih inklusif serta profesional," tuturnya.
Hamzah Sahal, Kepala Divisi Literasi dan Publikasi organisasi Islam Nahdlatul Ulama, menekankan perlunya meningkatkan literasi keagamaan dan budaya melalui masjid.
"Kami menganjurkan untuk menerbitkan ulang buku-buku tentang sejarah masjid, memproduksi film dokumenter, mengkaji status hukum tanah wakaf yang digunakan masjid, membuat sumur untuk masjid, dan memperkuat upaya literasi melalui cara-cara digital," ujarnya.
Translator: Asep F, Tegar Nurfitra
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025