Pemerintah Perkuat Pengendalian Harga Beras untuk Jamin Stabilitas Pangan

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga beras. Hal ini dilakukan untuk memastikan akses pangan yang merata di semua wilayah.

Dia menyatakan bahwa harga beras secara nasional telah menunjukkan tren penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Ini berkat langkah-langkah pengendalian yang dilakukan pemerintah.

"Harga beras sudah turun di seluruh Indonesia, tapi kita tidak boleh lengah. Insya Allah, pengawasan akan diperketat lagi," kata Sulaiman dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Meski harganya turun, dia menekankan bahwa pemerintah akan terus memperkuat upaya pemantauan. Upaya ini dilakukan melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Satgas Pengendalian Harga Beras. Tujuannya agar harga eceran tetap berada di dalam Harga Eceran Tertinggi (HET) di semua provinsi.

"Masih ada beberapa daerah, terutama daerah non-produktif seperti Papua, dimana harganya masih melebihi HET. Namun, di Merauke, Papua Selatan, harganya stabil berkat program food estate," jelasnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), 225 kabupaten dan kota mencatat penurunan harga beras pada pekan keempat Oktober 2023.

Secara provinsi, hanya lima dari 38 provinsi yang mengalami kenaikan harga, sementara 33 provinsi lainnya mencatat penurunan. Papua Selatan mencatat penurunan terbesar, yaitu 1,56 persen.

Secara nasional, harga beras medium turun 1,65 persen dan beras premium turun 0,69 persen dibandingkan dengan bulan September 2023.

Pemerintah, melalui Bulog, terus mengoptimalkan distribusi beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Hingga tanggal 30 Oktober, Bulog telah mendistribusikan 564,6 ribu ton beras SPHP. Hal ini didukung oleh stok yang kuat, yaitu sebesar 3,9 juta ton.

Sementara itu, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 3,754 juta ton, dan sisanya merupakan stok komersial.

MEMBACA  Nigeria Berhasil Melunasi Utang IMF Senilai Rp54,7 Triliun, Bagaimana Mereka Melakukannya?

Berita Terkait:

  • Polri jaga stabilitas harga lewat program pangan murah
  • Gubernur Papua minta kepala daerah gelar acara pangan terjangkau
  • Indonesia bagikan 43.665 ton beras untuk tekan kenaikan harga