Pemerintah Indonesia sedang mempercepat pembangunan gudang desa dan outlet dalam program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), yang ditargetkan selesai pada Maret 2026, kata Menteri Koperasi Ferry Juliantono pada Jumat.
Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Namang di Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Juliantono menyatakan upaya ini mengikuti Instruksi Presiden baru yang mewajibkan pembangunan gudang, outlet, dan fasilitas pendukung untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi berbasis desa.
“Dengan instruksi ini, gubernur, bupati, dan walikota dapat segera mencatat tanah desa untuk pembangunan gudang dan outlet sesuai standar yang ditetapkan,” ujarnya.
Pembangunan fisik sudah dimulai di beberapa daerah, dengan sekitar 5.000 gudang dan outlet sedang dalam tahap pengembangan.
“Kami mendata 1.000 bidang tanah setiap harinya, dan yang datanya lengkap langsung disetujui untuk dibangun,” tambah Juliantono.
Dia mencatat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan perkembangan tercepat, dengan lebih dari 300 desa dan kelurahan siap untuk dibangun.
“Prestasi ini mencerminkan dukungan kuat dari pemerintah daerah serta para pemimpin setempat,” katanya.
Menteri menekankan bahwa pendataan tanah adalah prioritas utama sebelum pembangunan skala besar dilaksanakan.
“Kami berharap tahap operasional, termasuk verifikasi lahan dan pembangunan fisik, dapat segera diselesaikan,” ucapnya.
Program KDMP bertujuan membangun jaringan gudang dan outlet di seluruh Indonesia yang dikelola koperasi lokal untuk mendongkrak ekonomi pedesaan, memperbaiki akses pasar, dan menstabilkan harga komoditas.
Para pejabat menyatakan inisiatif ini bagian dari rencana pemerintah yang lebih luas untuk mengurangi kesenjangan daerah dan memperkuat ketahanan rantai pasok Indonesia.