Pemerintah: Pengajaran Koding di Sekolah Tidak akan Rumit

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa mata pelajaran pemrograman dan kecerdasan buatan yang direncanakan akan ditawarkan di sekolah dasar tidak akan rumit dan akan difokuskan pada pengembangan berpikir kritis.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi kementerian, Yudhistira Nugraha, mengatakan di sini pada hari Kamis bahwa mata pelajaran tersebut akan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir sistematis, berpikir komputasi, dan berpikir gambaran besar pada siswa.

Beliau mengungkapkan bahwa pemrograman akan diajarkan dengan bantuan alat bantu mengajar untuk mengenalkan siswa dengan dasar-dasarnya.

“Hal yang paling penting adalah pendidikan numerasi dasar disampaikan,” tambahnya.

Nugraha lebih lanjut mengatakan bahwa pengajaran kedua mata pelajaran pilihan ini juga akan memprioritaskan kegiatan belajar dan interaksi antara siswa dan guru yang menyenangkan dan bermakna, baik menggunakan aplikasi maupun tidak.

“Tentu saja, hal ini sejalan dengan program prioritas Presiden, yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan numerasi, sains dan teknologi, dan digitalisasi, dengan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan,” tambahnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti memastikan di Tangerang Selatan, Banten, pada hari Kamis bahwa kecerdasan buatan dan pemrograman akan ditawarkan sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah.

Beliau menginformasikan bahwa kementeriannya masih meninjau mata pelajaran tersebut, yang dalam tahap awalnya akan diperkenalkan mulai dari kelas empat di sekolah dasar.

Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk melangkah maju dengan memperkenalkan AI dan pemrograman sebagai mata pelajaran di sekolah dasar dan menengah.

“Kita butuh generasi emas untuk mencapai Indonesia Emas (visi). Kita ingin lebih banyak ahli pemrograman, ahli AI, ahli pembelajaran mesin, dan lainnya,” tegasnya dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di sini pada hari Senin.

MEMBACA  Pemimpin Kongres Memperkenalkan Rancangan Undang-Undang Sementara untuk Mencegah Penutupan Pemerintah

Berita terkait: Sekolah Islam akan mengadopsi AI, pemrograman dalam kurikulum sekolah dasar: Kementerian

Berita terkait: Siswa Indonesia dapat mengeksplorasi bakat tersembunyi melalui AI, pemrograman

Berita terkait: Wakil Ketua MPR Indonesia mendukung pemrograman sebagai mata pelajaran sekolah

Penerjemah: Hana Dewi, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024